Monday 20 June 2022

MEMANUSIAKAN SI LEMAH

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : AMSAL 14:31
Setahun : 

MEMANUSIAKAN SI LEMAH
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (Amsal 14:31)

Amsal 14:31 mengingatkan bahwa kaum lemah—orang-orang miskin, sakit, tertindas, terpinggirkan, dll.— adalah fokus keprihatinan Tuhan, sehingga sikap kita terhadap mereka Tuhan perhitungkan sebagai sikap kita kepada Tuhan sendiri (menghina Sang Pencipta, atau memuliakan-Nya). Semua bentuk penindasan terhadap kaum lemah adalah tindakan yang tidak memanusiakan kaum lemah, dan itu adalah tindakan menghina Sang Pencipta.

Memang, tidak sedikit orang yang dengan tulus mengasihi kaum lemah. Para budiman ini melihat si lemah sebagai sesama yang rindu dikasihi, dan sungguh berupaya untuk menolong si lemah. Namun, tidak sedikit juga orang yang melihat kaum lemah sebagai bukan sesama, sebagai bukan manusia, melainkan sebagai peluang untuk dimanfaatkan, lahan untuk dieksploitasi, alat untuk dikorbankan demi keinginan. Praktik human trafficking, memeras para pekerja migran, mengabaikan hak kaum marginal, mempermainkan harga sembako, adalah sedikit contoh dari itu.

Memang, ketika si lemah dipandang sebagai alat untuk meraih keinginan, mereka dianggap bukan manusia, diperlakukan bagai bukan manusia, hingga mereka seakan menjadi bukan manusia. Namun, ketika si lemah dilihat sebagai sesama yang rindu dicintai, sikap kepada si lemah menjadi manusiawi: penuh hormat dan cinta. Ketika si lemah dimanusiakan, diperlakukan manusiawi, mereka mengalami menjadi benar-benar manusia.

Amsal 14:31 mengajak kita untuk tulus menghormati dan mengasihi kaum lemah, memperlakukan mereka secara manusiawi, memanusiakan mereka.



KETIKA SI LEMAH DIMANUSIAKAN, DIPERLAKUKAN MANUSIAWI,MEREKA MENGALAMI MENJADI BENAR-BENAR MANUSIA


No comments:

Post a Comment