Friday 1 July 2022

Yang Baik Menjadi Buruk

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Roma 7:1-12
Setahun : Mazmur 36-39

Yang Baik Menjadi Buruk
TB: Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? | Roma 7:1 (TB)



Awalnya, dinamit diciptakan untuk menolong pekerjaan di pertambangan. Namun, di kemudian hari, orang-orang memakainya dalam perang untuk mengadakan banyak kehancuran. Sesuatu yang baik menjadi sarana maut.

Begitulah fungsi hukum Taurat berkaitan dengan dosa menurut Rasul Paulus. Taurat pada dasarnya baik dan kudus (12). Namun, karena manusia dikuasai natur dosa, hukum yang baik itu justru merangsang manusia untuk makin berdosa (5, 8). Hukuman maut menjadi tak terelakkan (10). Namun, oleh karya salib Yesus, Allah melepaskan kita dari belenggu Taurat dan dosa. Kita telah putus hubungan dari Taurat dan dosa, dan dipersatukan dengan Anak Allah yang hidup (2, 4).

Pemaparan di atas menyingkapkan kengerian dosa kepada kita. Dosa tidak hanya jahat, tetapi juga dapat mengubah yang baik menjadi jahat. Dosa membuat manusia menyalahgunakan kebaikan Allah. Uang itu baik, mempunyai keturunan itu baik, tetapi dosa membuat orang-orang memberhalakan uang atau anak-anaknya.

Oleh karena dosa, manusia selalu mencurigai Allah. Segala hal yang diizinkan terjadi di dalam hidup manusia dianggap sebagai kutuk atau cobaan dari Allah. Bagi orang berdosa, semua yang dilakukan Allah selalu dipersepsikan salah.

Kiranya kenyataan itu menjadi peringatan bagi kita. Betapa malangnya nasib orang yang dikuasai dosa; hal yang baik menjadi buruk baginya. Segala kekayaannya menjadi kutuk, segala pencapaiannya sia-sia. Orang yang menikmati dosa biasanya sulit untuk menerima anugerah keselamatan, sebab ia sudah terjebak dalam lubang maut. Maka, bersyukurlah bila kita dilepaskan dari perangkap yang mematikan itu.

Tuhan Yesus membebaskan kita dari belenggu dosa dan memberi kita hidup baru. Mari kita hidup sesuai status dan keadaan kita yang baru, yaitu sebagai orang-orang yang tidak lagi dikuasai dosa. Bersyukurlah sebab Allah memberi kita kuasa untuk melawan natur dosa.

Kita telah menjadi milik Kristus. Dialah Kepala dan Tuan kita. Bagi Kristuslah seluruh hidup kita. [PHM]


No comments:

Post a Comment