Wednesday 19 June 2024

Luput dari Bahaya

Sumber : alkitab.mobi



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Kejadian 19:1-29
Setahun : Mazmur 32-35

Luput dari Bahaya
TB: Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah, | Kejadian 19:1 (TB)



Pengalaman sewaktu kita terluput dari bahaya bisa menjadi kisah yang terus-menerus diceritakan. Namun, bagaimana jika pengalaman itu menyebabkan kita kehilangan sosok yang kita kasihi?

Hukuman Tuhan atas Sodom dan Gomora diriwayatkan dalam narasi yang menggentarkan pembaca. Narasi dibuka dengan dua malaikat Tuhan yang pergi ke Sodom, di mana Lot menyambut dan menjamu mereka dengan keramahan Timur Dekat Kuno (1-3).

Namun, orang-orang Sodom memaksa Lot untuk membawa para tamunya keluar, supaya mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan kepada para tamu (4-9). Mereka hendak menerobos masuk, tetapi para malaikat menyelamatkan Lot dengan mukjizat (10-11). Kedua malaikat menyuruh Lot untuk membawa keluarganya dan juga calon menantunya, tetapi akhirnya hanya istri dan dua anaknya yang pergi dengan dia (12-16).

Lot diperintahkan untuk menyembunyikan diri di pegunungan, jauh dari lembah Yordan, tetapi Lot memohon untuk dapat berlindung di kota kecil bernama Zoar. Atas anugerah dan belas kasihan Tuhan, Lot dan keluarganya dibolehkan berlindung di Zoar dan diluputkan dari maut secara dramatis. Namun, istrinya menjadi tiang garam karena ia melanggar perintah malaikat (17-27).

Penulis Kitab Kejadian memperlihatkan bagaimana orang-orang di Kota Sodom dan Gomora layak menerima hukuman Tuhan (4-5). Namun, ia juga menegaskan bagaimana kasih Tuhan dicurahkan atas Lot dan keluarganya demi janji-Nya kepada Abraham (28-29).

Saat kita mengalami pengalaman menakjubkan akan luput dari bahaya, kita diajak untuk mengingat kembali kuasa Tuhan yang sanggup menolong setiap umat-Nya. Sebagaimana Tuhan sanggup meluputkan Lot dan kedua anak perempuannya, Ia juga sanggup meluputkan kita dari permasalahan hidup kita.

Riwayat ini mengingatkan kita kepada kesetiaan Tuhan yang memegang teguh janji-Nya kepada umat-Nya dan tidak pernah mengabaikan kita. Adakah hidup kita diisi dengan ucapan syukur kepada Tuhan? [IBS]


 

No comments:

Post a Comment