Tuesday 15 November 2022

Menerima Berkat Kemurahan Tuhan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ulangan 9:1-6
Setahun : Kisah Para Rasul 17-19

Menerima Berkat Kemurahan Tuhan
TB: "Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-kubunya sampai ke langit-- | Ulangan 9:1 (TB)



Ketika mendapat berkat Tuhan kerap kali tanpa sadar kita merasa lebih beruntung daripada orang lain. Bahkan, tidak jarang kita merasa diri kita lebih istimewa di hadapan Tuhan. Akan tetapi, bagaimana seharusnya sikap seorang percaya dalam merespons berkat yang diterimanya?

Sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, Musa mengingatkan mereka akan keberadaan bangsa-bangsa yang akan mereka hadapi (1-2). Peringatan itu diberikan oleh Musa agar mereka sadar bahwa mereka dapat mengalahkan bangsa-bangsa itu bukan semata-mata karena kekuatan dan jasa mereka (4-5). Jikalau Tuhan menghalau bangsa-bangsa itu, hal itu bukan karena Tuhan lebih membela bangsa Israel, melainkan karena kefasikan bangsa-bangsa itu di hadapan Tuhan.

Musa menekankan bahwa kalaupun bangsa Israel dapat menduduki tanah perjanjian, hal itu merupakan berkat kemurahan Tuhan semata-mata. Tuhanlah yang memberikannya kepada mereka (6). Tidak ada alasan bagi umat Israel untuk membanggakan diri dan merasa berjasa di hadapan Tuhan.

Ketika kita mendapat segala kebaikan dan keberhasilan, kita perlu menyadari bahwa hal itu merupakan berkat kemurahan Tuhan. Hal itu bukan karena jasa-jasa kita sehingga Tuhan wajib memberkati hidup kita. Berkat Tuhan diberikan bukan berdasarkan pencapaian kita di hadapan-Nya. Bahkan, ketika kita selamat dari orang-orang yang bermaksud jahat kepada kita, itu pun karena Tuhan sendiri. Tuhan akan menumpas orang-orang fasik di sekitar kita karena kefasikan mereka, bukan karena kita lebih istimewa dibandingkan orang-orang lain.

Jadi, untuk setiap kebaikan yang kita terima, kita harus mensyukurinya sebagai berkat kemurahan Tuhan. Janganlah merendahkan orang-orang di sekitar kita karena kita merasa lebih dikasihi Tuhan, namun kita harus menjaga hidup kita agar tidak jatuh kepada kefasikan. Hendaknya kita juga tidak menjadikan berkat Tuhan untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain. Mari kita gunakan setiap berkat Tuhan semata-mata untuk memuliakan nama-Nya. [RGD]


No comments:

Post a Comment