Sunday 11 June 2023

Ubahlah Cara Pandangmu

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ayub 36
Setahun : RH Elektronik

Ubahlah Cara Pandangmu
TB: Berkatalah Elihu selanjutnya: | Ayub 36:1 (TB)



Elihu belum selesai berbicara kepada Ayub. Penafsirannya terhadap penderitaan Ayub didasarkan pada apa yang ia ketahui tentang kebenaran ilahi. Namun, ia menyampaikannya dengan sikap yang sombong.

Elihu menyatakan kalau ia adalah seorang Pembela Allah yang berpengetahuan sempurna (2-4). Ia meyakini bahwa apa yang diucapkannya adalah benar tanpa cela. Menurutnya, Allah tak pernah mengalihkan pandangan-Nya dari orang benar (5-7), serta selalu mengarahkan umat-Nya untuk berbalik dari kejahatan (5-10).

Elihu menyiratkan bahwa penderitaan dapat memanggil orang benar untuk bergumul secara rohani dan mendekat lagi kepada Tuhan supaya Tuhan melepaskannya dari dosa dan akibatnya. Penderitaan akan hilang bila mereka tunduk kepada Tuhan (15-16).

Bila manusia melakukan semua perintah Allah dan hidup benar, maka ia akan hidup mujur, bernasib baik, dan tidak tertimpa kemalangan. Sedangkan bagi mereka yang tidak tunduk akan ada sengsara yang menanti mereka (11-14).

Elihu menilai bahwa Ayub telah melakukan kejahatan sehingga Ayub sengsara. Elihu mengungkapkan bahwa teriakan Ayub itu sia-sia karena tidak akan dapat meluputkannya dari kesesakan (17-19). Karena itu, ia meminta Ayub untuk menjaga dirinya dan berpaling dari kejahatan (20-21).

Tidak sekali pun Tuhan meninggalkan umat-Nya yang hidup taat dan selalu berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Bila kita mengalami kesulitan hidup, itu bukan berarti kita lupa akan jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan dan beranggapan bahwa ada yang salah dengan cara kerja Allah.

Introspeksi diri itu penting. Dengan merenungkan kembali bagaimana kita menjalani hidup sebagai umat yang percaya, kita dapat menjaga cara hidup kita agar tetap sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Ubahlah cara pandang kita. Biarlah cobaan yang terjadi membuat kita makin bersandar pada Tuhan dan mengandalkan-Nya, sehingga kita makin bertumbuh di dalam Dia, dan bukan sebaliknya, mempertanyakan mengapa hal tersebut terjadi pada kita. [SLM]


No comments:

Post a Comment