Thursday 3 March 2022

Dihukum untuk Diselamatkan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Yeremia 24:1-10
Setahun : Ulangan 5-7

Dihukum untuk Diselamatkan
TB: Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda, tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke Babel. | Yeremia 24:1 (TB)



Manusia pada umumnya membuang apa yang tidak lagi dipakainya. Tetapi, Tuhan kita berbeda.

Kepada Yeremia diperlihatkan dua keranjang buah ara. Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik, sedangkan keranjang yang satu lagi berisi buah yang sangat buruk. Ternyata keranjang yang pertama melambangkan umat yang Tuhan buang ke Babel.

Pembuangan tidak berarti Tuhan tidak mau lagi menjadi Allah mereka. Malahan, melalui peristiwa itu, Tuhan ingin membuat umat-Nya bertobat dan memberikan kepada mereka hati baru yang mengenal Tuhan (4-7). Sebaliknya, mereka yang tidak dibuang dilambangkan dengan keranjang buah ara yang buruk. Mereka akan dibuat Tuhan menjadi kengerian, dicerai-beraikan, dan dibinasakan (8-10).

Secara otomatis kita sering berpikir, orang yang mendapat hukuman Tuhan adalah orang yang tidak lagi dipakai Tuhan. Tetapi ternyata, hal yang terjadi sering kali adalah sebaliknya. Ibrani 12:6 menyatakan: "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya." Dengan demikian, kita seharusnya bersyukur jika Tuhan masih mau menegur dan menghajar ketika kita berdosa. Hal itu berarti Tuhan mau mempertobatkan kita dan masih mau memakai kita. Sebaliknya, jika Tuhan membiarkan kita terus berkancah dalam dosa tanpa dihukum, hal itu dapat berarti Tuhan sudah tidak mau memakai kita lagi.

Rancangan Tuhan berbeda dari rancangan kita (Yes. 55:8); oleh karena itu, kita perlu berpegang pada prinsip kebenaran Tuhan serta bukan menilai dan bertindak berdasarkan pemikiran kita sendiri.

Bukankah lebih baik Tuhan menghukum kita daripada Tuhan membiarkan kita terus berbuat dosa? Karena itu, kita harus bersyukur dan memberi respons dengan benar ketika Tuhan masih mau menegur maupun menghukum kita. Apa pun yang terjadi, kita harus menerima semuanya dengan hati yang bersyukur dan percaya bahwa itu semua adalah untuk kebaikan kita (Rm. 8:28), dengan tujuan supaya kita dibentuk menjadi makin serupa dengan Tuhan Yesus Kristus (Rm. 8:29). [INT]


No comments:

Post a Comment