Tuesday 1 March 2022

Shalom yang Semu

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Yeremia 23:9-20
Setahun : Ulangan 1-2

Shalom yang Semu
TB: Mengenai nabi-nabi. Hatiku hancur dalam dadaku, segala tulangku goyah. Keadaanku seperti orang mabuk, seperti laki-laki yang terlalu banyak minum anggur, oleh karena TUHAN dan oleh karena firman-Nya yang kudus. | Yeremia 23:9 (TB)



Kata shalom (damai/ selamat) adalah kata yang disukai dan digunakan kebanyakan orang Kristen. Tidak mengherankan bahwa kebanyakan umat lebih senang mendengar khotbah tentang shalom daripada khotbah yang berupa teguran.

Dalam nas hari ini, Tuhan menyatakan murka-Nya kepada umat yang berzina, berlaku tidak jujur, dan mendukung perbuatan jahat. Tuhan bahkan mengatakan, umat-Nya sudah seperti Sodom dan Gomora (9-14). Walau Tuhan sudah begitu murka, banyak nabi palsu yang mengkhotbahkan shalom dan memberikan harapan palsu (16-17). Oleh karena kebanyakan umat lebih senang mendengarkan khotbah shalom itu daripada khotbah Yeremia yang menegur mereka, umat pun tidak bertobat.

Tuhan kita memang adalah Allah yang senang memberi berkat yang melimpah untuk kita nikmati. Buktinya, ketika manusia masih berada di Taman Eden, Allah menumbuhkan berbagai pohon yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya (Kej. 2:9). Allah bukan hanya memberikan apa yang kita butuhkan, tetapi juga memberikan banyak hal untuk kenikmatan kita. Allah ingin kita dapat hidup dengan selamat dan bahagia, menikmati berkat-berkat yang Ia limpahkan.

Namun, Allah yang kudus tidak mungkin terus memberkati dan memberi shalom jika umat terus berkancah dalam dosa. Ketika Allah sedang murka dan akan menghukum umat-Nya jika mereka tidak bertobat, maka khotbah tentang shalom adalah shalom yang semu, menyesatkan, dan berbahaya bagi umat. Tanpa khotbah yang menyatakan kesalahan dan menegur, umat tidak akan menyadari dosanya dan tidak akan bertobat dari kesalahan mereka.

Janganlah kita hanya mau mendengar khotbah shalom dan iming-iming berkat. Hati-hatilah dengan shalom yang semu. Ketika kita mendengar khotbah tentang penghakiman Tuhan, janganlah langsung menolaknya. Gumulkan dan doakan itu. Siapa tahu memang Tuhan sedang menegur kita. Hanya dengan mendengarkan firman yang menegur, maka hati kita didorong untuk bertobat. [INT]


No comments:

Post a Comment