Wednesday 21 December 2022

Tuhan Mengingat Jerih Lelahmu

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Nehemia 13
Setahun : 1 Yohanes 4-5

Tuhan Mengingat Jerih Lelahmu
TB: Pada masa itu bagian-bagian dari pada kitab Musa dibacakan dengan didengar oleh rakyat. Didapati tertulis dalam kitab itu, bahwa orang Amon dan orang Moab tidak boleh masuk jemaah Allah untuk selamanya. | Nehemia 13:1 (TB)



Di akhir kitab ini, Nehemia menuliskan banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh orang Israel, para pelayan Tuhan, bahkan para pemimpin saat itu. Penyimpangan itu membuat Nehemia sangat marah (8, 21, 25). Nehemia sangat kesal dan kecewa karena mereka tidak belajar dari pengalaman nenek moyang mereka maupun raja mereka yang berakhir dalam kehancuran karena melawan perintah Tuhan dan hidup dalam dosa (18, 26).

Oleh sebab itu, Nehemia dengan tegas menegur, memperingatkan, bahkan menghukum mereka. Bait Allah kembali ditahirkan, orang-orang Lewi kembali melayani Tuhan dan mendapatkan dukungan dari penduduk Israel. Sabat kembali dijalankan dan Nehemia bertindak tegas terhadap mereka yang berdagang pada hari Sabat. Praktik kawin campur dengan bangsa asing diberinya teguran keras, bahkan ia mengusir imam besar karena mengizinkan anaknya mempraktikkan kawin campur (28). Dengan demikian, ia mentahirkan orang Israel beserta para pelayan Tuhan dan para pemimpinnya.

Setiap kali Nehemia melakukan tugas kepemimpin-annya, ia selalu menutupnya dengan permohonan kepada Tuhan agar Tuhan mengingat segala jerih lelahnya. Hal itu bukan berarti Nehemia meminta pamrih dari Tuhan, tetapi ia sadar betapa beratnya tugas yang harus ia emban dan betapa besar risiko yang harus ia tanggung untuk mendisiplinkan umat Tuhan supaya tetap berpegang pada firman-Nya. Tuhan mengingatnya dengan memberi hikmat dan kekuatan kepadanya untuk menjalankan tugasnya.

Menjadi seorang pemimpin yang mereformasi kehidupan orang lain adalah pekerjaan sulit karena ia harus menjadi teladan dan menghadapi risiko besar. Kadang hal itu berarti dibenci oleh mereka yang tidak mau berubah, disalahpahami, atau bahkan diperhadapkan pada ancaman. Namun, jika itu kebenaran yang Tuhan inginkan, jangan takut memohon hikmat Tuhan. Ingat, seberat apa pun tugas kita, jerih lelah kita tidak sia-sia. Tuhan mengingat dan pasti memberi kita kekuatan untuk terus menyatakan kebenaran. [STG]


No comments:

Post a Comment