Sunday 25 December 2022

Titik Awal Perubahan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Lukas 2:8-20
Setahun : Wahyu 6-8

Titik Awal Perubahan
TB: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. | Lukas 2:8 (TB)



Mengubah suatu sifat buruk yang sudah menjadi kebiasaan selama berpuluh-puluh tahun bukanlah perkara mudah. Walau demikian, pertemuan dengan Tuhan bisa menjadi titik awal perubahan yang dahsyat.

Peristiwa malaikat datang kepada para gembala sangatlah luar biasa. Pasalnya, gembala adalah orang biasa, bahkan miskin. Ada anggapan umum dalam masyarakat Israel bahwa para gembala adalah golongan orang yang tak peduli kepada Tuhan, dan juga sebaliknya, bahwa Tuhan tidak memedulikan golongan mereka.

Ironisnya, malaikat Tuhan justru datang kepada para gembala dan memberitakan kepada mereka kabar kelahiran Sang Juru Selamat (8-10). Bukan hanya itu, para gembala menyaksikan bala tentara surga memuji-muji Allah (13).

Peristiwa-peristiwa besar itu seperti mimpi di siang bolong yang sulit dipercaya. Oleh karena itu, para gembala pergi ke Betlehem untuk mengecek kebenaran "penglihatan" tersebut. Hasilnya, apa yang mereka lihat persis seperti apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan (15-16).

Peristiwa tersebut membuat para gembala begitu bersukacita. Mereka kemudian menceritakannya kepada banyak orang (18), mereka juga kembali dengan memuji dan memuliakan Allah (20).

Ada empat hal atau peristiwa penting terkait dengan para gembala, yaitu orang biasa yang tidak peduli Tuhan, malaikat datang, bukti kebenaran, dan respons perubahan. Rangkaian empat hal ini juga menjadi pola yang dialami oleh anak-anak Tuhan. Setiap kita adalah orang berdosa yang pada awalnya tidak mengenal Tuhan, bahkan dapat dikatakan tidak peduli kepada Tuhan. Kemudian, kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, melihat dan mengalami bukti-bukti kebaikan Tuhan. Setelah semua itu, seharusnya kita merespons dengan kehidupan yang senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan.

Peristiwa Natal yang dialami oleh para gembala seharusnya membuat kita belajar bahwa Allah hadir untuk siapa saja, bahkan termasuk orang-orang yang sepertinya jauh dari kehidupan keagamaan dan tampak tak peduli kepada Tuhan. [YGM]


No comments:

Post a Comment