Thursday 15 September 2022

Memilih Diperkenan Siapa?

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Wahyu 3:7-13
Setahun : Daniel 1-3

Memilih Diperkenan Siapa?
TB: "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. | Wahyu 3:7 (TB)



Jemaat Tuhan di kota Filadelfia adalah jemaat yang penuh dengan kelemahan dan bahkan teraniaya (8). Akan tetapi, ternyata Tuhan betul-betul memuji jemaat ini dan tidak menyatakan satu hal buruk pun dari jemaat ini. Malahan dinyatakan bahwa Ia sangatlah mengasihi jemaat ini (9). Sebenarnya, apa yang membuat Tuhan sangat berkenan kepada jemaat yang kecil dan lemah ini?

Sesuai dengan arti kata Filadelfia, kata yang memiliki akar kata yang sama dengan kasih (filia) dan saudara laki-laki (delfia), jemaat ini sungguhlah dikasihi Allah. Mereka dikasihi bukan karena mereka kuat, kaya, ataupun makmur. Tuhan justru menyatakan bahwa jemaat ini lemah, miskin, tidak berdaya, dan bahkan teraniaya. Jemaat ini dikucilkan dan ditindas oleh orang-orang Yahudi karena mengaku Yesus sebagai Mesias, (9), juga karena mereka mengenakan predikat kudus pada Yesus. Bagi orang Yahudi, hal itu adalah penistaan serius, karena kata itu hanya boleh diperuntukkan bagi Yahweh (7). Maka, orang-orang Kristen dicap sebagai orang-orang sesat yang layak dianiaya dan dibasmi.

Akan tetapi, jemaat Filadelfia tidak menyangkal imannya. Mereka tetap memilih setia dan tentunya hal itu membuat kehidupan mereka tidak nyaman. Namun, bagi mereka, diperkenan Allah adalah lebih penting daripada kenyamanan. Karena itu, Tuhan akan membela mereka; Dia berjanji untuk setia menyertai dan melindungi di dalam masa-masa sulit yang mereka alami (10). Juga ada jaminan mahkota kehidupan dan kediaman yang tenang bagi mereka (12). Hal itu pastilah sangat menghiburkan mereka, karena telah berkali-kali kota itu dilanda gempa bumi yang besar yang membuat jemaat berkali-kali harus mengungsi dan hidup dalam ketidaktenangan.

Semoga kita dapat memiliki mentalitas seperti jemaat Filadelfia yang melihat bahwa perkenanan Tuhan tak dapat dibandingkan dengan kekayaan, keamanan, dan kenyamanan hidup. Hal itu tidaklah mudah, karena kita hidup di zaman kontemporer yang memuja kehidupan yang nyaman, sukses, nikmat, kaya, dan berhasil. Mari kita jalani hidup yang diperkenan Allah! [JHN]


No comments:

Post a Comment