Thursday 13 April 2023

Memenangkan Orang Lewat Empati

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ratapan 1:12-22
Setahun : 2 Samuel 6–9

Memenangkan Orang Lewat Empati
TB: Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu? Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya menyala-nyala! | Ratapan 1:12 (TB)



Sebagai manusia, kita berempati terhadap penderitaan. Kadang empati itu sangat kuat sehingga kita seolah-olah mengalami langsung kesakitan yang dialami oleh makhluk lain. Misalnya, proses penyembelihan hewan kadang dapat membuat orang yang melihatnya pingsan.

Nabi Yeremia menunjukkan empati yang sangat tinggi terhadap penderitaan kaum Yehuda (12). Ia menempatkan dirinya sebagai Yerusalem yang sedang dihukum Allah. Hukuman itu terasa sangat berat, seperti api yang membakar sampai ke tulang, jaring yang memerangkap kaki, dan kuk yang merontokkan kekuatan (13-14). Dirinya hancur lebur tanpa ada yang mampu menolong ataupun menghiburnya (15-17).

Dengan berempati, Yeremia dapat memunculkan sebuah kesadaran yang tidak terpikirkan oleh orang-orang Yehuda. Ia menyadarkan mereka bahwa Tuhan itu benar dan merekalah yang salah (18). Mereka telah memberontak kepada Allah dengan melakukan "perselingkuhan rohani". Mereka menyembah ilah-ilah asing dan mengandalkan kekuatan manusia (19).

Nabi Yeremia kerap mengambil pendekatan yang berbeda dalam menjalankan tugas kenabiannya. Di sini ia menanggalkan pendekatan khotbah satu arah dengan berperan sebagai konselor. Meski demikian, tujuannya tidak berubah. Ia ingin menghasilkan pertobatan pada orang-orang berdosa.

Yeremia meninggalkan teladan yang baik untuk kita. Ia bersedia menyesuaikan metodenya demi menghasilkan pertobatan. Paulus memberikan teladan yang sama dalam memberitakan Injil. Ia menerapkan pendekatan yang berbeda terhadap kelompok yang berbeda, agar ia "sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka" (1Kor. 9:22).

Seberapa besar keinginan Anda untuk menyaksikan pertobatan teman-teman Anda? Jika keinginan itu sangat besar, tentu Anda tidak akan keberatan untuk menanggalkan ego dan mengubah cara pendekatan Anda, bukan?

Untuk memenangkan orang-orang kepada Kristus, marilah kita luwes dalam metode, tetapi teguh dalam kebenaran! [PHM]


No comments:

Post a Comment