Wednesday 31 May 2023

Wanita: Istri yang Cakap

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 31:10-31
Setahun : 2 Tawarikh 34–36

Wanita: Istri yang Cakap
TB: Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. | Amsal 31:10 (TB)



Ada pepatah yang berkata bahwa di balik seorang pria yang berhasil, ada seorang wanita yang kuat. Namun, jangan lupa bahwa hal yang sebaliknya pun bisa berlaku: di balik seorang pria yang gagal, ada seorang wanita yang menghancurkan. Hal ini mengingatkan kita akan peringatan ibu Raja Lemuel.

Pada bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini, ibu Raja Lemuel menjabarkan tentang sosok istri yang cakap. Digambarkan bahwa istri yang cakap adalah wanita yang menjadi kebanggaan, kepercayaan, dan kesayangan suaminya (10-12).

Ia adalah wanita pekerja keras yang tekun dan rajin (13-15). Ia juga pintar dan bijak dalam melakukan apa pun untuk menopang keluarganya (16-18). Tangannya terampil dan penuh kasih (19-20). Ia berani, kuat, dan penuh sukacita (21-25). Ia adalah wanita yang penuh hikmat dalam mengajar anak-anaknya (26-28). Inti dari semua kebajikan ini adalah istri yang cakap ialah wanita yang takut akan Allah (31).

Wanita yang takut akan Allah tidak akan pernah mengecewakan, apalagi menghancurkan suaminya. Justru ia akan menjadi penopang dan pendukung terbesar bagi suaminya, terutama dalam memenuhi panggilan Allah bagi keluarganya.

Firman ini tidak hanya untuk para wanita, tetapi juga untuk para pria. Sebagai wanita, kita harus menyadari tujuan Allah dalam menciptakan kita, yakni menjadi penolong bagi suami kita dalam semua hal yang dipercayakan kepada kita. Sebagai seorang pria, tentu kita berharap untuk memiliki istri yang cakap seperti yang dijabarkan dalam nas bacaan hari ini. Namun, perlu untuk selalu diingat bahwa kuncinya adalah takut akan Tuhan.

Pernikahan adalah inisiatif Allah di mana pria dan wanita dipersatukan untuk menjalankan misi Allah bagi dunia. Bagi para wanita, sudahkah kita menjadi istri yang cakap? Bagi para pria, sudahkah kita memimpin istri untuk hidup takut akan Allah? Tidak ada suami yang hebat tanpa istri yang cakap. Begitu pula sebaliknya, tidak ada istri yang cakap tanpa suami yang memimpin kepada kehidupan yang takut akan Tuhan. [MAR]


Tuesday 30 May 2023

PERBUATAN BESAR ALLAH

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : KIS. PR. RASUL 2:1–13
Setahun : 2 Tawarikh 31–33

PERBUATAN BESAR ALLAH
“Baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” (Kis. Pr. Rasul 2:11)

Salah satu peristiwa menarik pada zaman gereja mula-mula adalah peristiwa turunnya Roh Kudus, yang memenuhi umat Allah di Yerusalem. Seperti kita tahu, keberadaan mereka di Yerusalem dalam rangka menaati perintah agar mereka tinggal di sana untuk menanti-nantikan janji datangnya Roh Kudus. Akhirnya terjadilah sesuatu yang menggemparkan tepat pada hari Pentakosta itu, ketika para murid Kristus berada di loteng atas sebuah bangunan di Yerusalem.

Lukas jelas mencatat bahwa kerumunan orang yang mendengar suatu bunyi yang aneh itu merasa bingung, karena para rasul Kristus itu berkata-kata dalam berbagai bahasa, mulai dari Partia, Media, hingga Arab dan Asia (ay. 8–11). Menariknya, pesan yang disampaikan lewat berbagai bahasa itu terdengar sama, yakni tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ay. 11). Berita yang memang dimaksudkan untuk dipahami oleh seluruh bangsa pada masa itu, bahwa benarlah Allah sedang berkarya dalam kehidupan para rasul, juga para murid yang berkumpul untuk menantikan hadirnya Roh Penolong itu.

Saat ini Roh Kudus sudah berdiam dalam diri orang percaya. Allah mengharapkan agar mereka yang telah didiami oleh Roh Kudus, dapat mewartakan akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang dimulai dari lokasi terdekat, di mana orang banyak mengenal dan mengerti bahasa yang dipakai. Sudahkah kita melibatkan diri untuk bersaksi tentang perbuatan-perbuatan Allah dalam kehidupan kita? Jika belum, ini waktu yang tepat untuk memulainya, supaya melalui kita, Injil diberitakan.



KETIKA ROH KUDUS BERKARYA, UJUNGNYA SELALU MEMULIAKAN ALLAH


Monday 29 May 2023

Yang Pasti-pasti Saja

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 30:17-33
Setahun : RH Elektronik

Yang Pasti-pasti Saja
TB: Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali. | Amsal 30:17 (TB)



Dalam hidup ini, ada kalanya kita diperhadapkan dengan misteri yang sulit dipecahkan. Ada yang menanyakan misteri itu kepada Allah, ada yang mengeluh atau bahkan menghujat Allah.

Agur bin Yake juga menghadapi berbagai misteri kehidupan yang ia ungkapkan melalui tulisannya. Banyak hal di dunia ini tidak dimengertinya bak rentetan misteri. Dengan menggunakan pepatah numerik, ia pun menguraikan misteri kehidupan tersebut.

Misteri kehidupan dimulai dari burung rajawali di udara, ular di darat, kapal di laut, serta relasi antara pria dan wanita (18-20). Begitu pula dengan relasi manusia lainnya yang dapat mengguncangkan dunia ini (21-23). Tidak berhenti sampai di situ, hewan kecil yang cekatan, serta hewan besar yang terlihat gagah, tetapi angkuh pun, menjadi misteri yang tidak mudah dipahami (24-31).

Kali ini firman Tuhan mengungkapkan begitu banyak misteri kehidupan yang mungkin saja tidak bisa dipecahkan oleh manusia yang sangat terbatas. Namun, di balik semua itu, tetap ada hal yang bukanlah misteri (17, 32-33). Firman Tuhan juga menunjukkan bahwa ada satu hal yang pasti di dunia ini, yakni janji Allah.

Layaknya Agur, kita mungkin menghadapi berbagai hal yang membingungkan dan tak terpecahkan. Dengan keterbatasan kita sebagai manusia, kita tidak akan pernah memahami misteri kehidupan yang ada di dunia ini. Bagaimanapun juga, Allah tidak pernah membiarkan kita sendirian menghadapi berbagai misteri tak terselami itu.

Melalui Roh Kudus-Nya, Allah memampukan kita untuk mengerti akan hal yang utama, yakni hidup dalam keselamatan yang Allah anugerahkan. Alih-alih mencari jawaban untuk semua misteri kehidupan, bukankah jauh lebih tepat jika kita percaya kepada Allah di dalam firman-Nya? Alih-alih menyombongkan diri sebagai yang paling pintar dan kuat, bukankah jauh lebih bijak jika kita mendengarkan firman-Nya dan mengembangkan pengendalian diri?

Mari kita berfokus pada hal yang pasti dan hidup taat kepada firman Allah di dalam pimpinan Roh Kudus. [MAR]


Sunday 28 May 2023

TERKONEKSI DENGAN-NYA

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : ROMA 8:18–30
Setahun : 2 Tawarikh 25–27

TERKONEKSI DENGAN-NYA
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri menyampaikan permohonan kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Roma 8:26)

Terlepas dari kemajuan teknologi yang ada, tukang pos masih merupakan sosok yang dinanti-nantikan oleh mereka yang tinggal di daerah terpencil. Mengedepankan pelayanan yang tepat waktu namun tetap memuaskan. Gembira sekali rasanya kalau menerima sepucuk surat dari orang yang dikasihi setelah sekian lama tidak mengetahui kabarnya sampai tidak segan mereka menyambut petugas pos yang datang sebagai ucapan terima kasih.

Seperti tukang pos yang menjadi penghubung mereka yang tinggal di desa pelosok, Roh Kudus adalah penghubung kita dengan Bapa di surga. Bahkan Roh Kudus ada bersama dengan kita selamanya, sehingga kita selalu dapat berdoa menurut kehendak-Nya dan suara-Nya yang lembut dapat kita dengar serta menginspirasi kita. Saat hati kita sedang gundah, curahan hati kita dapat sampai kepada Tuhan melalui Roh-Nya yang mengungkapkan perasaan kita kepada-Nya sehingga penghiburan dari-Nya turun atas diri kita. Sebaliknya, hati kita dapat memancarkan ekspresi riang yang membuat hari cerah menjadi milik kita saat kita berdoa mengucap syukur atas pemberian Tuhan melalui Roh-Nya yang menghidupkan kita.

Dengan Roh Kudus yang berdiam dalam hati kita, dalam keadaan apa pun kita akan selalu terhubung dengan Tuhan yang mengasihi kita sehingga perasaan sendirian akan hilang, berganti dengan sukacita dan damai-Nya yang menetap sebagai tanda bahwa doa-doa yang kita panjatkan diperkenan oleh-Nya. Dia hendak menyatakan kebaikan-Nya kepada kita yang memercayai-Nya sesuai kehendak-Nya.



ROH KUDUS ADALAH PENOLONG KITA DI DUNIA UNTUK MENGETAHUI KEHENDAK TUHAN DI SURGA


Saturday 27 May 2023

Kunci Hidup Berhikmat

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 30:1-16
Setahun : 2 Tawarikh 21–24

Kunci Hidup Berhikmat
TB: Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku. | Amsal 30:1 (TB)



Sebagai manusia, kita harus mengakui bahwa begitu mudahnya kita tergoda dan terhasut oleh apa yang ada di sekeliling kita. Tanpa sadar kita dijebak oleh berbagai situasi dan kondisi hidup yang membuat kita menggunakan hikmat kita sendiri dan menjadi makin jauh dari Allah. Hal inilah yang disadari oleh Agur bin Yake dari Masa.

Dengan rendah hati Agur mengakui keterbatasan dirinya dalam hal pengertian dan hikmat. Ia merasa dirinya sebagai manusia paling bodoh karena tidak memiliki hikmat yang benar (2). Hikmat yang sejati berasal dari Allah Yang Mahakudus yang berkuasa dan berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya (3-4). Hikmat itu diberikan melalui firman-Nya yang kudus (5).

Di tengah situasi seperti ini, Agur memohon kepada Allah mengenai dua hal. Pertama, ia memohon untuk dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan (8a). Kedua, ia memohon untuk tidak diberikan baik kemiskinan maupun kekayaan (8b). Ia ingin hidup di dalam kejujuran dan kecukupan (9), yang berbeda dari hidup orang-orang lain yang dipenuhi dengan kutuk, keangkuhan, dan keserakahan (10-16).

Melalui amsal ini, Allah memperlihatkan betapa pentingnya hikmat, tepatnya bukan hikmat yang berasal dari manusia, melainkan dari Allah. Hikmat itu dianugerahkan kepada kita melalui firman-Nya. Jika kita menerimanya, hikmat itu akan membawa kita kepada kebenaran dan integritas hidup yang kekal.

Kerendahan hati menjadi kunci penting untuk hidup dalam hikmat Allah. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat menundukkan diri kita pada firman-Nya dan mengikuti pimpinan Roh Kudus. Hanya ketika kita jujur, kita dapat mengakui kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita

Layaknya pengamsal, kita pun rentan untuk tergoda dan terjebak oleh hikmat dunia ini. Mari dengan rendah hati kita akui kelemahan kita di hadapan Allah serta memohon kepada-Nya untuk menolong dan menuntun kita dalam hidup ini. Di tengah zaman yang penuh dengan kesombongan, mari kita berikan pengakuan bahwa hanya di dalam Tuhan kita dapat hidup berhikmat. [MAR]

Yohanes 14:16-17, 26

Kepada murid-murid-Nya, Yesus berjanji bahwa Ia akan meminta kepada Allah Bapa untuk memberikan parakletos yang akan menyertai mereka sampai selama-lamanya. Di dalam Alkitab Terjemahan Baru, kata parakletos diterjemahkan sebagai Penolong, Penghibur, dan Pengantara.

Parakletos itu adalah Roh Kebenaran. Dunia yang telah jatuh ke dalam dosa dan membenci kebenaran tidak akan mampu melihat dan mengenali-Nya. Maka, hanya mereka yang mengasihi Yesus sajalah yang mampu melihat dan mengenal Allah Bapa.


Friday 26 May 2023

PANDUAN KEABADIAN

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : YOHANES 16:4b–15
Setahun : 2 Tawarikh 18–20

PANDUAN KEABADIAN
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16:13)

Hidup di era digital memudahkan pencarian tempat-tempat baru yang belum kita kenal. Selama ponsel pintar masih terhubung dengan jaringan internet, sistem navigasi yang berada di dalamnya akan memandu kita melintasi jalan yang harus ditempuh supaya dapat tiba di tempat tujuan tanpa takut tersesat. Kemudahan ini tentu saja menjanjikan kenyamanan di sepanjang perjalanan kita.

Kehadiran Roh Kudus dalam diri orang percaya tak ubahnya sistem navigasi yang sanggup memandu kita tiba di rumah Bapa dengan selamat. Sebagai Penolong yang diutus Kristus (ay. 7) untuk menyertai kita selama-lamanya (Yoh. 14:16), Roh Kudus berperan dalam memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (ay. 13). Peran penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata lantaran akan membawa kita tetap berada di jalan Tuhan.

Peran inilah yang menciptakan rasa aman dan nyaman dalam menempuh perjalanan hidup nan penuh misteri selama kita berada di dalam dunia. Sebagaimana Dia akan selalu menginsafkan dunia terhadap dosa, kebenaran, dan penghakiman (ay. 8), keberadaan Roh Kudus sebagai pengganti Kristus (ay. 5) selalu menciptakan ketenangan hidup tanpa menyisakan kekhawatiran di dalamnya.

Selama ada Roh Kudus kita tidak akan pernah takut tersesat. Sebagai panduan keabadian yang dapat diandalkan, Dia sanggup membawa kita menyusuri jalan yang lurus. Jalan kebenaran yang pada akhirnya nanti berujung pada hidup kekal bersama dengan Kristus.



ROH KUDUS ADALAH PANDUAN KEABADIAN YANG MEMBAWAORANG PERCAYA TIBA DI RUMAH BAPA DENGAN SELAMAT


Thursday 25 May 2023

Jangan Membangkang!

Sumber : alkitab.mobi

 


RENUNGAN HARIAN


Bacaan : Amsal 29:1-15

Setahun : 2 Tawarikh 14–17


Jangan Membangkang!


TB: Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi. | Amsal 29:1 (TB)


Firman Tuhan bukan sekadar pelajaran agama, melainkan pengajaran berharga untuk mendidik, menegur, dan mendisiplinkan kita sejak dini. Salah satunya adalah peringatan terhadap sifat membangkang.


Amsal memperingatkan bahwa orang yang terus membangkang terhadap nasihat kelak akan mengalami kehancuran dan sangat sulit dipulihkan (1). Jika menjadi pemimpin, ia akan menimbulkan kesusahan, menyia-nyiakan harta, menindas hak orang lemah, menyebarkan dusta, dan memicu kekacauan (2-8).


Sebaliknya, orang yang mau diajar dan dididik, bahkan ditegur dengan cara yang keras, akan menjadi seorang yang menyukai hikmat dan menggembirakan orang tuanya (3). Jika kelak ia menjadi pemimpin, ia akan mendatangkan sukacita, menegakkan keadilan, membela hak orang lemah, dan membawa ketenteraman (2-8).


Nasihat ini telah diberikan di dalam Alkitab melalui berbagai contoh dari pengalaman raja-raja di Israel. Ada raja yang jahat, yang merampas hak rakyat dan melakukan penindasan, sehingga kerajaannya hancur. Sebaliknya, ada juga raja yang bijaksana sehingga ia disukai rakyatnya dan mampu mendatangkan kesejahteraan bagi kerajaannya.


Di sini kita dapat melihat perbandingan antara orang yang suka membangkang dengan orang yang mau dididik. Dampak dari didikan bukan hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga berpengaruh besar bagi kehidupan banyak orang. Seorang anak yang mendapat didikan dan disiplin yang benar memang kelak akan menjadi pribadi yang mampu menjaga dirinya, memahami orang lain, serta tahu hak dan tanggung jawabnya.


Sebagai orang tua, marilah kita memohon hikmat dari Tuhan agar kita dapat mendidik anak-anak yang dipercayakan Tuhan dalam keluarga kita. Sebagai anak, marilah kita memandang teguran sebagai fondasi yang ditanamkan dan disediakan Tuhan untuk mendewasakan diri kita.


Terhadap setiap nasihat dan teguran, janganlah kita mengeraskan hati karena membangkang adalah awal dari kehancuran diri sendiri, orang lain, dan masa depan. [MKD]



Wednesday 24 May 2023

HATI YANG BERKARAT

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : KIS. PR. RASUL 2:41–47
Setahun : 2 Tawarikh 10–13

HATI YANG BERKARAT
Semua orang yang percaya tetap bersatu, dan semua milik mereka adalah milik bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (Kis. Pr. Rasul 2:44–45)

Sore itu sepeda motor saya terhenti di perempatan lampu merah. Suasana begitu riuh bersamaan dengan jam pulang kantor. Mata saya tertegun ketika melihat seorang ibu yang menggendong barang bawaan di punggungnya meminta tumpangan kepada seorang pengendara yang terlihat acuh dan enggan menolong. Namun siapa sangka, ada seorang ibu lain yang dengan senang hati mengulurkan tangannya dan mengajaknya membonceng di kendaraannya. Betapa senang ibu itu ada orang yang membantu.

Saat ini, betapa jarangnya menemukan hati seperti itu. Seseorang yang telah lama percaya Yesus pun bisa mengalami degradasi kasih yang menjadi identitas sejatinya dalam Yesus. Orang percaya perlu mencontoh Yesus setiap waktu dalam menjalani hari-harinya. Memiliki buah-buah Roh yang bisa dinikmati orang lain sebagaimana dalam Galatia 5:22–23 dikatakan, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Kita hidup dalam dunia yang sedang asing dengan kasih. Ada begitu banyak hal yang memengaruhi kita untuk memilih apakah perlu mengasihi orang lain atau tidak. Ada begitu banyak hal yang membuat kita mulai ragu untuk mengasihi sehingga hati mulai berkarat secara fungsi karena jarang dipergunakan untuk mengasihi. Betapa memedihkan jika hal itulah yang hari-hari ini sedang kita alami. Kiranya perkataan Paulus dalam Kolose 3:23 mengingatkan kita, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”



MESKIPUN ADA BEGITU BANYAK KEMUNGKINAN KITA DIKHIANATI KETIKA KITA MENGASIHI, TETAPLAH MENGASIHI


Tuesday 23 May 2023

Jujur Itu Terhormat

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 28:1-14
Setahun : 2 Tawarikh 7–9

Jujur Itu Terhormat
TB: Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda. | Amsal 28:1 (TB)



Apa yang seseorang perbuat tergantung di mana ia meletakkan kehormatannya. Korupsi terjadi karena kekayaan menjadi pusat kehormatannya. Orang yang suka memanipulasi orang lain, bisa jadi kekuasaan adalah dasar kehormatannya.

Pada kenyataannya, pengamsal menunjukan betapa rusaknya hidup orang yang mengabaikan firman Allah. Dalam dirinya, ia akan selalu merasa dikejar dosa dan perpecahan (1a, 2). Dalam hidup dengan sesama, ia berupaya membutakan mata hatinya sendiri. Ia menindas sesama (3), menyukai pelanggaran dan kejahatan (4-5), serta mengeruk kekayaan dengan sesuka hati tanpa pernah merasa puas atau cukup (7-8). Dalam relasinya dengan Allah, ibadah dan doanya adalah kekejian (9).

Sebaliknya, pengamsal mengungkapkan betapa indahnya kehidupan orang yang hidup benar di hadapan Allah dan sesama. Orang yang jujur akan tampil dengan berani (1b). Orang yang murni hatinya akan diberkati sehingga ia menjadi berbahagia (10b, 12a, 14a).

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa hidup jujur itu terhormat. Jika sumber kehormatan kita adalah perkenanan Allah, maka kita tidak akan peduli terhadap iming-iming apa pun. Kekayaan maupun jabatan tinggi tidak akan membuat kita goyah.

Bagi orang jujur, kekayaan adalah berkat Tuhan dan salah satu bukti pemeliharaan-Nya. Kalaupun ia harus hidup pas-pasan, hatinya tetap dilimpahi rasa syukur dan ia dapat menikmati apa yang ada. Bagi orang terhormat, kekuasaan dan jabatan adalah kepercayaan dari Tuhan. Ketika ia menjadi penguasa atau pejabat, ia akan tetap bertanggung jawab, anti dari menjilat orang lain, tidak memanipulasi orang, hidup adil, dan takut akan Tuhan.

Inilah kehinaan orang fasik: dihukum Allah dan dikutuki sesama. Inilah kehormatan orang jujur: Tuhan berkenan atas doanya dan orang-orang menghormatinya. Mana yang kita pilih: jujur terhormat atau kaya terhina?

Marilah kita memohon agar Tuhan memampukan kita untuk selalu memerhatikan firman-Nya serta menghidupinya untuk menjadi orang jujur dan terhormat. [MKD]


Monday 22 May 2023

WALAUPUN MASIH SULIT

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : LUKAS 5:1–11
Setahun : 2 Tawarikh 4–6

WALAUPUN MASIH SULIT
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” (Lukas 5:4)

Seorang teknisi tahu betul seberapa besar kemungkinan sebuah perangkat dapat diperbaiki. Dia tahu darimana harus menyelesaikannya. Selama perangkat tersebut belum mengalami banyak modifikasi pastilah seorang teknisi mampu mendeteksi mengapa perangkat itu tidak bisa bekerja secara normal.

Bapa kita di surga tahu bagaimana memperbaiki kelemahan-kelemahan diri kita sebagai manusia. Tuhan pun tahu kondisi yang dialami Petrus sebagai seorang nelayan. Tuhan melihat dengan jelas bagaimana Petrus sudah lelah menunggu. Petrus telah berhenti berjuang mencari ikan karena kondisi terasa sedang tidak bersahabat. Yesus datang untuk menunjukkan kepada Petrus bahwa Dia mampu memberi harapan walaupun keadaan masih sulit. Pada ayat 5 ditulis, “Simon menjawab, ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga.’”

Di masa-masa sulit seperti inilah Yesus menyelidiki iman setiap dari kita. Apakah kita berani memercayakan kebutuhan kita kepada-Nya? Mari belajar dari Petrus yang berani melepaskan kekhawatiran-kekhawatiran yang ada. Keputusan Petrus untuk menaati perintah Yesus mampu mengubah masa sulitnya menjadi sukacita yang melimpah. Kehadiran Yesus saat itu telah merubah hidup dan masa depan Petrus selanjutnya. Ia tersungkur dan berkata, “Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa” (ay. 8). Di atas semuanya itu, Petrus memiliki keberanian untuk memercayakan keterbatasannya kepada Yesus walaupun di masa-masa sulit.



KETAATAN KEPADA YESUS AKAN MEMBAWA PERUBAHAN HIDUP MESKIPUN KEADAAN MASIH BEGITU SULIT


Sunday 21 May 2023

"Memukul" dengan Cinta

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 27:1-14
Setahun : 2 Tawarikh 1–3

"Memukul" dengan Cinta
TB: Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. | Amsal 27:1 (TB)



Firman Tuhan menegaskan bahwa persahabatan sangatlah bernilai. Diperlukan sikap bijak dan penuh kehati-hatian dalam menjalaninya, sebab akan terjadi banyak pasang surut. Tak jarang persahabatan berakhir dengan permusuhan karena perkataan yang tidak menyenangkan.

Melalui Kitab Amsal, hari ini kita menemukan tiga prinsip persahabatan. Pertama, prinsip kerendahan hati dengan tidak memuji diri sendiri, apalagi membual tentang apa yang belum terjadi (1-2). Kedua, prinsip kejujuran bahwa teguran yang nyata, bahkan pukulan yang bermaksud baik, lebih mulia dibandingkan ciuman yang menjatuhkan (5-6). Ketiga, prinsip kedekatan bahwa kebaikan menyegarkan jiwa dan menyukakan hati, sehingga keakraban dengan sahabat dan tetangga perlu dijaga (9-10).

Upaya untuk menjaga sebuah persahabatan harus di mulai dari diri sendiri. Di dalam diri kita sendiri mesti ditanamkan sikap rendah hati dan bukan kecongkakan diri. Jika terpaksa, pukulan yang penuh cinta bisa saja diberikan oleh seorang sahabat, karena itulah yang dibutuhkan agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa.

Kehadiran seorang teman bukanlah untuk kesenangan dan kenyamanan semata; seorang sahabat harus juga memerhatikan perilaku sahabatnya. Jika kita menginginkan persahabatan sejati, kita perlu menjadi diri yang rela ditegur dan dikoreksi oleh sahabat kita.

Janganlah meninggalkan sahabat yang demikian. Sahabat sejati memukul untuk maksud kebaikan supaya sahabatnya tidak terjerumus ke dalam kefasikan. Kawan memukul dengan cinta, tetapi musuh merangkul dengan bisa.

Marilah kita menjadi sahabat yang bijaksana, yang berani menegur dengan keras demi kebaikan banyak orang. Dengan persahabatan yang demikian, kita akan mampu menunjukkan jalan Tuhan bagi sahabat kita, sehingga persahabatan itu membawa makna kekekalan Jadi, persahabatan berfungsi sebagai wadah bagi kita untuk bertumbuh menjadi lebih baik. Jika kita harus menegur, tegurlah dengan cinta. Jika kita ditegur, lembutkanlah hati dan terimalah teguran itu dengan tulus. [MKD]


Saturday 20 May 2023

MENSYUKURI KEMAMPUAN

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : MATIUS 4:18–22
Setahun : 1 Tawarikh 27–29

MENSYUKURI KEMAMPUAN
Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (Matius 4:19)

Menarik, sejak awal Petrus dan Andreas dipanggil menjadi murid, Tuhan menghargai kemampuan yang mereka miliki selama ini yaitu soal menjala ikan. Hanya, sekarang Tuhan mengganti objek jalanya dari ikan menjadi manusia. Tuhan pun tidak berusaha mengubah mereka untuk menjadi orang lain, tetapi justru menguatkan dan memakai kemampuan mereka itu untuk perkara yang lebih besar.

Apa kemampuan yang Tuhan telah taruh dalam diri kita? Ada yang pintar membuat kue. Jago menggunting rambut. Pintar menjual mobil. Cerdas mengajar. Ahli menawarkan produk. Hebat memasak. Mahir pembukuan. Percayalah, Tuhan telah memberi bakat atau kemampuan unik dalam diri setiap kita. Salah kalau ada orang yang mengasihani diri beranggapan ia tidak punya kemampuan apa-apa. Sebiasa apa pun dirinya, minimal pasti ada satu kemampuan yang Tuhan telah taruh.

Jangan pernah kita kecil hati atau tidak mensyukuri kemampuan yang kita miliki karena sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang sudah diberi jatah porsi masing-masing dalam rencana Tuhan yang indah. Daripada sibuk iri melihat kemampuan orang lain, lebih baik kita sibuk mengembangkan diri dan mempersembahkannya kepada Tuhan.

Karena seperti kisah Andreas dan Petrus tersebut, ketika kita mau menjawab panggilan Tuhan dan menyerahkan setiap kemampuan kita kepada-Nya, Dia akan bertindak menjadikannya untuk perkara-perkara besar yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.



TIDAK ADA KEMAMPUAN YANG TERLALU KECILUNTUK DIPAKAI BAGI KEMULIAAN TUHAN


Friday 19 May 2023

Hati-hati terhadap Orang Bebal!

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 26:1-16
Setahun : 1 Tawarikh 24–26

Hati-hati terhadap Orang Bebal!
TB: Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal. | Amsal 26:1 (TB)



Hidup bersama orang lain membutuhkan hikmat. Tidak semua yang dikatakan orang harus kita tanggapi. Kita mesti memerhatikan siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan. Jika tidak, kita sendiri bisa sakit hati karena memikirkan kata-kata negatif.

Terkait dengan hal tersebut, Amsal 26 mengingatkan kita tentang orang bebal yang sering merasa benar, padahal dirinya sama sekali tidak terhormat (1-3) Mereka berbicara tanpa peduli dengan hati orang lain (6-10). Mereka sangat suka berdebat dan tidak mau kalah meskipun pendapat mereka salah. Mereka menutup diri dari nasihat orang lain dan menolak hikmat Tuhan (11-16).

Ayat 4 mengajarkan kepada kita untuk tidak menjawab perkataan orang bebal karena pemikirannya sangat tertutup terhadap kebenaran. Apa pun yang kita katakan tidak akan didengarkan. Bahkan mereka bisa jadi akan memojokkan dan mengolok-olok kita.

Sedangkan ayat 5 mengajar kita bahwa bagi orang bebal yang kurang pengetahuannya, tetapi ingin belajar, mau membuka diri, dan memperbarui pemikirannya, kita mesti memberi jawab kepada orang tersebut. Kita perlu menyatakan kebenaran agar orang itu diluruskan dari pemikirannya yang keliru.

Dari kedua ayat tersebut, kita dibantu untuk melihat ke dalam diri kita masing-masing. Apakah saya termasuk dalam salah satu tipe orang bebal di atas? Apakah saya adalah orang yang berkacamata kuda, tidak mau terbuka kepada kebenaran, dan ngotot atas pemikiran saya sendiri? Apakah saya masih punya celah untuk mau mendengarkan kebenaran dan hikmat Tuhan yang Ia nyatakan dalam berbagai cara, termasuk melalui orang-orang di sekeliling saya?

Saat ini kita bersyukur karena diingatkan atas realitas adanya orang bebal dalam hidup ini. Bisa jadi orang itu adalah kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, mari kita membuka diri untuk dikoreksi, baik atas kebebalan kita maupun sikap kita terhadap orang bebal di sekitar kita. Mari kita senantiasa meminta hikmat Tuhan agar kita terus dikoreksi oleh-Nya serta mampu bersikap bijaksana. [MTH]


Thursday 18 May 2023

MENGAKU YESUS

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : KIS. PR. RASUL 1:6–11
Setahun : 1 Tawarikh 21–23

MENGAKU YESUS
“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.” (Kis. Pr. Rasul 1:11)

Beberapa tahun lalu, saya mengenal seorang pemuka agama lain yang mengaku bahwa dirinya adalah penjelmaan dari semua tokoh yang sedang dinantikan oleh setiap agama. Ia mengatakan bahwa dirinyalah utusan ilahi yang akan menyatukan semua manusia. Termasuk ia mengaku bahwa dirinya adalah Yesus Kristus yang telah datang kedua kalinya. Kita mungkin merasa bahwa klaimnya terasa konyol, lucu, atau mengada-ada. Namun faktanya, ia memiliki sejumlah pengikut militan yang semakin hari semakin bertambah. Bahkan ada juga pengikutnya yang berasal dari kalangan Kristen.

Sebenarnya Tuhan Yesus telah mengingatkan para pengikut-Nya akan hal ini. Bahwa banyak orang akan datang dengan memakai nama-Nya, mengaku diri sebagai Mesias. Bahkan mereka akan menyesatkan banyak orang (Mat. 24:4–5). Dia meminta agar kita waspada sehingga tidak disesatkan.

Alkitab dengan jelas mengatakan bagaimana Kristus akan datang kali kedua. Yakni, dengan cara yang sama seperti kenaikan-Nya. Secara fisik, bukan hanya kiasan. Datang sebagai Pribadi, bukan hanya kuasa rohani. Bukan lagi secara diam-diam, yang hanya diketahui kalangan terbatas, seperti pada kelahiran-Nya dulu. Bahkan Wahyu 1:7 menjelaskan bahwa Dia akan datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia. Saat itu, Dia akan datang dengan segala kemuliaan-Nya. Kedatangan-Nya ialah untuk membawa semua orang yang percaya kepada-Nya (bdk. 1Tes. 4:15–17), sekaligus menghukum mereka yang menolak anugerah-Nya. Sembari kita menantikan kedatangan-Nya, kita diminta untuk berjaga-jaga, serta setia melakukan firman-Nya di bumi ini.



KITA TAK PERLU CEMAS AKAN DISESATKAN OLEH PARA NABI ATAU MESIAS PALSU,ASALKAN KITA SUNGGUH MENGENALI MESIAS ASLI DAN MENGIKUTI FIRMAN-NYA


Wednesday 17 May 2023

Jangan Terlalu Sering Bertandang!

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 25:15-28
Setahun : 1 Tawarikh 17–20

Jangan Terlalu Sering Bertandang!
TB: Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. | Amsal 25:15 (TB)



Kitab Amsal berbicara tentang moralitas hidup sehari-hari. Salah satu di antaranya adalah larangan terhadap segala sesuatu yang berlebihan.

Pengamsal melarang kita untuk terus-menerus datang ke rumah orang lain. Tujuannya adalah agar mereka tidak menjadi bosan terhadap kita, lalu membenci kita (17).

Nasihat ini dapat dikatakan masuk akal. Kita diajak untuk tidak terlalu sering mengganggu orang lain karena tiap orang punya pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Terlalu sering bertemu tanpa tujuan yang jelas hanya akan melahirkan dosa baru. Ketika kita terlalu banyak mengobrol, kita hanya akan membicarakan apa yang tidak perlu dibicarakan, yaitu dusta dan gosip yang dapat memicu pertengkaran (18-20, 23-24).

Selain itu, kita pun akan membuang-buang waktu tatkala terlalu sering bertandang, sementara waktu yang Tuhan berikan kepada kita semestinya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi hikmat.

Untuk bisa menahan diri dari apa pun yang berlebihan, kita harus bisa mengendalikan diri (27-28). Orang yang tidak dapat mengendalikan diri bisa diibaratkan seperti kota yang roboh temboknya, artinya tidak ada lagi yang melindunginya dari kesalahan dan kejatuhan.

Ada begitu banyak bahaya yang akan mengancam ketika pengendalian diri tidak ada dalam diri kita. Pengendalian diri adalah benteng pertahanan kita dalam menghadapi berbagai masalah. Hal itu yang memampukan kita untuk tidak melakukan sesuatu secara berlebihan. Dalam berelasi, ada kalanya kita harus dekat dan ada kalanya kita perlu membuat batasan. Semua itu bertujuan untuk membuat relasi yang ada tetap hangat dan penuh berkat.

Kita bersyukur atas firman Tuhan hari ini. Mari kita terus berkomitmen untuk menjaga kasih persaudaraan dengan tidak melewati batas yang sewajarnya. Mari kita isi hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat, yang tidak hanya membangun hidup kita, tetapi juga hidup orang lain. Mari kita terus hidup dalam pimpinan Roh Kudus, agar kita terus dimampukan untuk mengendalikan diri secara bijak. [MTH]


Tuesday 16 May 2023

TANAH YANG BAIK

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : MATIUS 13:1–23
Setahun : 1 Tawarikh 14–16

TANAH YANG BAIK
“Sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Matius 13:8)

Benih ditaburkan pada empat jenis tanah: tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah penuh semak duri dan tanah yang baik. Tanah di pinggir jalan amat keras sehingga benih tidak dapat bertumbuh, malah habis dimakan burung. Benih pada tanah berbatu-batu dan tanah penuh semak duri berperilaku serupa. Tumbuh sebentar, kemudian mati. Hanya benih di tanah yang baik yang bertumbuh, dan berbuah. Ada yang 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat.

Dikatakan “tanah yang baik” bukan karena tanah itu berkualitas sempurna. Hanya pada tanah itu tidak terdapat hal-hal yang berpotensi menggagalkan pertumbuhan tanaman. Tanah itu tidak keras, tidak penuh batu dan semak duri. Hati seumpama tanah, sedangkan benih ialah firman Tuhan. Agar firman Tuhan bertumbuh, dan berbuah, tidak harus kita memiliki kualitas hati sempurna (murni tanpa ada satu pun sifat dosa). Mustahil kita manusia berdosa memiliki kualitas hati sedemikian. Hanya kita perlu membersihkan hati dari hal-hal yang berpotensi menggagalkan pertumbuhan firman Tuhan.

Apa saja hal-hal itu? Pertama adalah kekerasan hati. Tidak boleh hati kita menjadi keras (tidak bersedia ditegur, diajar atau dinasihati). Sekiranya pada hari ini kita mendengar suara Tuhan, jangan keraskan hati (lih. Ibr. 3:15). Terima didikan firman Tuhan, lalu praktikkan dalam kehidupan sehari-hari! Selanjutnya adalah batu dan semak. Perlu kita membersihkan hati dari penghambat iman, seperti ketakutan, kecemasan, keraguan dan kebimbangan. Maka tentu firman Tuhan akan bertumbuh, dan berbuah. Semakin hari kita mendapati diri semakin serupa dengan Yesus.



JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN, KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN.—Amsal 4:23


Monday 15 May 2023

Hindari Kemiskinan!

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 24:19-34
Setahun : 1 Tawarikh 11–13

Hindari Kemiskinan!
TB: Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. | Amsal 24:19 (TB)



Dalam ilmu ekonomi makro ditemukan bahwa perilaku, pilihan, dan kemampuan diri dalam menghadapi hidup merupakan faktor penentu kemiskinan. Bagi orang yang sedang berada di dalam jurang kemiskinan, diperlukan kesadaran diri dan penyadaran dari orang-orang di sekelilingnya agar ia bisa keluar dari kemiskinan.

Amsal bacaan kita hari ini mengingatkan kita untuk melakukan semua upaya itu. Kita perlu belajar dari kesalahan orang lain agar kita tidak melakukan hal yang sama. Pertama, kita diperingatkan untuk tidak iri hati terhadap penjahat dan agar kita takut akan Tuhan (19, 21). Kedua, kita diajar untuk berlaku adil, tidak pandang bulu, dan tidak berdusta (23, 29). Ketiga, kita diajak untuk berhati-hati agar tidak menjadi pemalas yang tidak berakal budi dan suka menunda pekerjaan (30-33).

Kemalasan bisa menjangkiti semua orang. Namun, lebih khusus, seorang pemalas biasa menunda. Ia bisa banyak tidur, banyak berbaring, demikian seterusnya hingga pekerjaannya terabaikan. Dan hasilnya adalah kemiskinan (34).

Karena itu, diperlukan akal budi yang akan membawa cara pikir yang terbuka sehingga membuka wawasan. Akal budi diperoleh dari firman Tuhan, pengetahuan umum, dan pengalaman orang lain. Kita diajak untuk tidak hanya mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan, tetapi juga untuk tidak menutup diri dari orang lain, dan mendengarkan peringatan dari orang bijak.

Dengan begitu, kita bisa dijauhkan dari jerat kemalasan yang mengintai. Dengan terus belajar dari teladan orang lain, semangat kita akan terus terdorong dan bertumbuh.

Kita bersyukur, kita diingatkan oleh Amsal agar tidak terjebak pada kemalasan. Sesekali bersantai dan berekreasi untuk penyegaran diri bukanlah masalah. Namun, jangan gunakan setiap saat untuk bersantai. Sebaliknya, perhatikan apa yang ada di sekeliling kita dan tariklah pelajaran dari semua itu. Tuhan menganugerahi kita dengan orang-orang baik di sekitar kita agar kita terus belajar menghalau kemiskinan. [MTH]


Sunday 14 May 2023

PIALA KESELAMATAN

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : MAZMUR 116:1–14
Setahun : 1 Tawarikh 8–10

PIALA KESELAMATAN
Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN. (Mazmur 116:13)

Andaikan seseorang memenangkan suatu pertandingan olahraga dan mendapat hadiah sebuah piala, wow ... senangnya bukan main. Kalaupun ada temannya yang senang melihat pialanya yang bagus itu dan ingin membelinya dengan harga tinggi sekalipun, pasti dia akan menolak untuk menjualnya. Orang tersebut tidak akan rela dan akan mempertahankan pialanya agar jangan sampai jatuh ke tangan orang lain karena piala tersebut merupakan hasil jerih payahnya, yang diperoleh dengan bekerja keras berlatih untuk meraih kemenangan.

Bagaimana dengan kita sebagai anak Tuhan? Apakah kita juga tetap mempertahankan piala dari Tuhan yaitu “piala” keselamatan yang Tuhan sudah berikan untuk kita? Bukankah Allah telah memberikan “piala” keselamatan itu dengan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, supaya kita percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan hidup kekal? (Yoh. 3:16). Bukan itu saja, karya terbesar Yesus buat umat-Nya, Ia mati di kayu salib, untuk menyelamatkan kita dari dosa, sehingga kita menjadi umat pemenang dan menjadi ahli waris kerajaan-Nya.

Dengan demikian, pertahankan “piala” keselamatan itu dalam kehidupan kita. Jangan memberikan, menukarkan, atau menjual “piala” keselamatan itu hanya untuk uang, jabatan, popularitas, harta kekayaan dan sebagainya. Apalagi dengan kondisi saat ini, pandemi Covid-19 beserta dampaknya, kesulitan ekonomi dan masalah lain yang bisa membuat iman percaya kita menjadi goyah dan terombang-ambing hingga berniat meninggalkan Tuhan.

Berbanggalah dan angkat “piala” keselamatan dengan sukacita. Keselamatan yang Tuhan berikan untuk kita sangat berharga, lebih dari emas, perak, permata dan tidak dapat ditukar oleh apa pun.



KESELAMATAN YANG DIBERIKAN TUHAN YESUS ADALAH HARGA MATI YANG HARUS KITA PERJUANGKAN SETIA SAMPAI AKHIR


Saturday 13 May 2023

Kebahagiaan Orang Tua

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 23:17-35
Setahun : 1 Tawarikh 6–7

Kebahagiaan Orang Tua
TB: Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. | Amsal 23:17 (TB)



Memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tua adalah kewajiban seorang anak (lih. Kel. 20:12). Karena itu, tak jarang anak-anak berupaya keras untuk berprestasi dalam pendidikan, meraih keberhasilan dalam pekerjaan, dan menyisihkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan orang tua.

Pengamsal juga memberikan pengajaran tentang bagaimana seorang anak dapat memenuhi kewajibannya dalam memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuanya.

Menurutnya, hal-hal yang membahagiakan orang tua adalah apabila mereka melihat anak-anaknya tidak iri terhadap kesuksesan orang lain, tidak terjerumus ke dalam kumpulan pemabuk yang malas bekerja, tidak hidup dalam kenyataan semu, hidup jujur, dan punya masa depan (17-21). Anak-anak hendaknya menjauhkan diri dari godaan yang hanya memberi kenikmatan sesaat, tetapi pada akhirnya menghancurkan dan membinasakan tubuh mereka (27-35). Intinya, kebahagiaan orang tua adalah melihat anak-anaknya mendengarkan nasihat, hidup bijak, dan memiliki hati yang benar (19, 22-26).

Bagi pengamsal, ada prinsip mendasar yang diperintahkan untuk dibangun secara terus-menerus di dalam hidup anak-anak, yakni "takutlah akan TUHAN senantiasa" (17).

Hati yang takut akan Tuhan akan menjadikan kita bijak dan benar dalam bertindak, serta terjaga dari godaan untuk ikut-ikutan melakukan dosa. Dalam takut akan Tuhan, kita akan melakukan perintah-perintah Tuhan, hidup menyenangkan hati-Nya, dan tidak akan melakukan hal-hal yang dipandang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kebanyakan dari kita barangkali masih berpikir bahwa kebahagiaan orang tua terletak pada hal-hal pemenuhan kebutuhan materi, keberhasilan yang kita capai, serta relasi yang baik dengan mereka. Itu tidak salah! Akan tetapi, kebahagiaan terbesar bagi orang tua kita adalah mendapati kita, anak-anaknya, mendengarkan nasihat mereka, hidup bijak, dan memiliki hati yang benar, yang dibangun atas dasar takut akan Tuhan. Berdoalah agar Tuhan menolong kita untuk terus membahagiakan orang tua kita. [EMR]

Amsal 23:17-35

Pengamsal berkata: "Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa" (Ams. 23:17). Bagaimana kita tidak iri jika kita melihat orang yang sering berkompromi dengan dosa justru mendapatkan kemajuan usaha, kenaikan pangkat, dan kemakmuran? Dunia ini jelas tidak adil bagi orang yang hidup di dalam Tuhan dan ini bisa membuat kita menjadi ragu akan keadilan Tuhan.


Friday 12 May 2023

HATI YANG TAAT

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : YEREMIA 42–43:7
Setahun : 1 Tawarikh 3–5

HATI YANG TAAT
Maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: “Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana.” (Yeremia 43:2)

Yohanan bin Kareah beserta seluruh perwira tentara dan rakyat tidak mau mendengarkan firman Tuhan melalui perantaraan Nabi Yeremia. Mereka memilih untuk pergi ke Mesir, padahal Tuhan menjanjikan berkat kalau mereka bersedia tunduk kepada raja Babel dengan tetap tinggal di tanah Yehuda. Mereka yang awalnya mengatakan kepada Yeremia bahwa apa pun bunyi firman-Nya akan mereka terima malah mengambil jalannya sendiri dan mencampakkan firman-Nya.

Itulah yang sering kali terjadi pada kita. Sering kita ingin sekali mengetahui petunjuk Tuhan dalam mengarungi kehidupan, namun setelah firman-Nya tidak sesuai dengan keinginan hati kita, kita menjadi kecewa dan mengabaikannya begitu saja hingga hidup kita menjadi suram. Firman-Nya tidak pernah membawa keburukan bagi kita, hati kitalah yang kurang percaya. Padahal jalan yang menurut pemikiran sendiri yang kita tempuhlah yang justru memimpin kita kepada kekelaman. Seaneh apa pun pernyataan Tuhan bagi kita, mengikuti kegenapan firman-Nya niscaya akan membawa kebaikan bagi hidup kita.

Mari kita bukan saja mempunyai telinga yang rindu untuk mendengar firman Tuhan, melainkan kita juga bersedia membuka hati kita untuk melakukan semua perkataan-Nya sehingga sepanjang waktu hidup kita akan diliputi oleh sukacita dan damai sejahtera. Pemikiran kita yang terbatas sering kali tidak sanggup untuk mengerti jalan-Nya, tetapi kalau kita taat kepada firman-Nya, hidup kita akan senantiasa diberkati.



HENDAKNYA KITA BUKAN SAJA MENJADI PENDENGAR FIRMAN TUHAN, TETAPI JUGA MELAKUKANNYA DENGAN GEMBIRA


Thursday 11 May 2023

Musa dan Berkat Tuhan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ulangan 33
Setahun : 1 Tawarikh 1–2

Musa dan Berkat Tuhan
TB: Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia mati. | Ulangan 33:1 (TB)



Berkat adalah bagian yang esensial bagi kehidupan kita. Dalam kegiatan sehari-hari, kita berdoa untuk meminta berkat. Dalam beribadah, salah satu unsur liturgi gereja yang tak tergantikan adalah ucapan berkat. Namun, harus diingat bahwa berkat hanya berasal dari Tuhan karena Dialah sumber segala berkat.

Musa tidak diperkenankan Tuhan untuk masuk ke Kanaan, tetapi ia diperkenankan untuk menyampaikan berkat kepada orang Israel sebelum ia mati (1). Musa mengawali berkat itu dengan menampilkan Tuhan, sang sumber berkat. Dialah yang memberkati umat-Nya sejak mereka berada di Sinai dan di sepanjang perjalanan mereka. Hukum Taurat menjadi bukti pemeliharaan Tuhan atas kehidupan mereka sebagai milik-Nya yang kudus, dan juga bukti kasih-Nya kepada mereka (2-6). Kemudian, Musa menyampaikan berkat Tuhan kepada semua suku Israel satu per satu, kecuali Isakhar dan Simeon (7-25).

Pada akhirnya, Musa menyampaikan berkat bagi Israel sebagai satu bangsa (26-29). Bagian akhir ini berisi pengakuan akan Tuhan sebagai Allah yang hidup dalam komunitas Israel, sebagai Penolong dan Penyelamat.

Berkat tidak muncul sendiri, tetapi selalu dihubungkan dengan nama Tuhan. Orang yang menyampaikan berkat hanyalah seorang perantara, sedangkan yang berperan aktif sebagai Pemberi berkat adalah Tuhan sendiri.

Berkat terus disampaikan dari zaman ke zaman. Pada masa PB, sebelum Ia naik ke surga, Tuhan Yesus juga memberikan berkat kepada para murid-Nya agar mereka dapat menjalani misi pemberitaan Injil (lih. Mat 28:19-20).

Sepenting itulah berkat bagi umat Tuhan. Maka, jangan kita abaikan penerimaan maupun pemberian berkat. Biarlah keluarga, gereja, dan pertemanan menjadi wadah bagi kita untuk saling membagikan berkat Tuhan, sebagai perantara yang Tuhan pakai dengan setia.

Hidup manusia begitu terbatas. Sebelum kematian datang, biarlah berkat menjadi bagian yang tak lepas dari kehidupan kita. Dan jadilah perantara bagi Dia untuk menyalurkan berkat-Nya kepada sesama. [EMR]


Wednesday 10 May 2023

SEDANG MEMBANGUN PERUSAHAAN

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : KIS. PR. RASUL 5:17–42
Setahun : 2 Raja-raja 24–25

SEDANG MEMBANGUN PERUSAHAAN
Setiap hari mereka mengajar di Bait Allah dan di rumah-rumah dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias. (Kis. Pr. Rasul 5:42)

Saat saya makan siang di warung makan langganan, saya kerap berbincang dengan sesama pemasar yang juga makan siang di warung itu. Pernah saya bertemu satu pemasar yang selalu mengeluh kondisi sepi, dapat order sedikit, dan merasa pekerjaan sulit. Di waktu berbeda, saya bertemu pemasar yang selalu bersemangat, wajahnya gembira, dan merasa pekerjaannya sangat menyenangkan. “Aku sedang membangun perusahaan, Pak,” jawabnya sewaktu saya bertanya apa rahasia dia semangat dan mencintai pekerjaannya.

Ketika sikap kita benar dan positif, maka kita berpikir, merespons, dan bertindak positif dalam kondisi apa pun. Sebaliknya, kalau sikap kita salah dan negatif, kita berpikir, merespons, dan bertindak negatif. Taat kepada perintah Tuhan, itulah sikap para rasul. Waktu malaikat Tuhan menyuruh mereka memberitakan firman hidup (ay. 20), mereka lakukan itu (ay. 21). Dimasukkan ke penjara (ay. 18), hampir dibunuh (ay. 33), dicambuk dan dilarang (ay. 40), itulah berbagai hal buruk yang harus mereka terima. Meski tidak enak, mereka tetap gembira karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus (ay. 41). Mereka memilih taat kepada Allah daripada taat kepada manusia, dengan tetap memberitakan Injil tentang Yesus setiap hari.

Sikap kita dalam merespons segala sesuatu, sangat menentukan masa kini maupun masa depan kita. Kalau kita memilih taat kepada Tuhan, pasti kita gembira melakukannya dan tetap setia dalam kondisi apa pun. Sikap seperti apa yang mau kita punyai demi membangun rohani dan jasmani kita?



CARA KITA MENYIKAPI SESUATU MENENTUKAN USAHA DAN HASIL YANG KITA DAPAT


Tuesday 9 May 2023

Allah dan Karya-Nya yang Sempurna

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ulangan 32:26-43
Setahun : 2 Raja-raja 21–23

Allah dan Karya-Nya yang Sempurna
TB: Seharusnya Aku berfirman: Aku meniupkan mereka, melenyapkan ingatan kepada mereka dari antara manusia, | Ulangan 32:26 (TB)



Siapa yang tidak kenal nama Leonardo da Vinci, Vincent van Gogh, Michelangelo, dan Raphael? Mereka adalah seniman ternama dalam bidang seni lukis dan patung. Namun, ada yang jauh melebihi mereka, yaitu Allah. Ia adalah Seniman Agung yang karya-Nya adalah manusia yang dirancang untuk menyatakan segala karya-Nya (lih. Kej 1:26-27).

Allah sebagai Seniman yang baik dan penuh cinta kasih tentu selalu menjaga karya ciptaan-Nya. Sekalipun Allah amat murka kepada umat Israel, Ia juga amat menghargai hasil pekerjaan-Nya. Ketika Allah menyerahkan umat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, itu bukan karena Ia membuang mereka, melainkan karena Ia hendak menyatakan diri-Nya dan memulihkan kembali karya-Nya (26-27).

Kekalahan hebat yang akan menimpa umat Israel merupakan hasil karya Allah, bukan hasil karya para musuh dan bukan pula hasil karya orang Israel. Segala malapetaka bisa terjadi bukan karena kejayaan manusia, melainkan karena kekuatan Tuhan yang mahakuasa dan mahaadil (28-35).

Hanya sesaat saja Allah menyerahkan karya-Nya ke tangan musuh. Namun, sesudah itu, Ia akan mengambil kembali karya-Nya. Kehancuran dan hukuman yang diberikan adalah pelajaran yang mengingatkan semua orang akan kebesaran kuasa dan kasih-Nya. Hanya Allah yang memegang kuasa untuk menghidupkan dan mematikan serta mendatangkan penyakit dan menyembuhkan. Tak seorang pun akan dapat menghadapi-Nya. Hal yang harus dilakukan manusia adalah memuliakan Allah atas keadilan-Nya yang dinyatakan atas karya-Nya.

Kita semua adalah karya Allah yang terbaik. Namun, pemberontakan kita telah menyebabkan diri kita tidak terlihat seperti karya Allah. Persoalan kehidupan yang kita alami merupakan bagian yang Allah izinkan sebagai proses pembelajaran iman, dalam rangka memulihkan ketaatan serta pengakuan kita akan kuasa dan kehendak Allah.

Berdoalah, mintalah hikmat dari Allah, agar kita bijaksana dalam memahami kehendak-Nya di dalam diri dan hidup kita sebagai karya-Nya. [EMR]


Monday 8 May 2023

ALLAH DI BABEL

Sumber : renunganharian.net

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : YEHEZKIEL 1
Setahun : RH Elektronik

ALLAH DI BABEL
Datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. (Yehezkiel 1:3)

Bagi bangsa Israel, Yerusalem adalah kota istimewa. Selain pusat pemerintahan, di sanalah juga pusat peribadatan, sebab di sana terdapat Bait Suci, tanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Maka ketika Israel diangkut menjadi tawanan ke Babel, mereka bisa saja berpikir bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Mereka merasa tak berharga, terbuang, dilupakan, serta tidak memiliki pengharapan.

Namun, sekalipun pembuangan ke Babel adalah hukuman Allah atas ketidaksetiaan mereka, Allah tetap menyertai mereka. Dia menyatakan diri-Nya kepada Yehezkiel, seorang imam yang turut dalam pembuangan itu. Ia mendapat berbagai penglihatan tentang Allah, juga mengalami kuasa Allah. Kepadanya dinyatakan dosa-dosa umat-Nya, serta janji keselamatan dan pemulihan kepada mereka. Yehezkiel sendiri ditetapkan sebagai penjaga bagi umat Israel di pembuangan, untuk mengingatkan mereka agar kembali kepada Allah, untuk menegur dosa dan kesalahan mereka, serta menuntun mereka berjalan di jalan yang benar.

Seperti umat Israel, kita mungkin berada dalam situasi sulit dan menderita karena ketidaksetiaan kita kepada Allah. Kita terpuruk, jatuh dan hancur, terkucil, merasa diri cemar, kotor, tidak layak dan tidak berharga. Kita merasa tak mungkin lagi beroleh pengampunan. Namun perlu kita ingat, anugerah Allah jauh lebih besar daripada dosa kita. Di mana pun kita berada, Allah ada di sana. Kasih-Nya yang besar tetap merengkuh kita. Dia tidak menginginkan kebinasaan kita, melainkan pertobatan yang sungguh. Mari berpaling kepada-Nya dan menyambut uluran tangan-Nya.



ALLAH SENANTIASA MENAWARKAN TANGAN YANG TERULUR,SEBAB DIA TIDAK MENGINGINKAN KITA HANCUR LEBUR DAN BINASA