Wednesday 3 May 2023

Kacang Lupa Kulitnya

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Ulangan 28:47-68
Setahun : 2 Raja-raja 6–8

Kacang Lupa Kulitnya
TB: "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya, | Ulangan 28:47 (TB)



Dalam kemahatahuan-Nya, Allah tahu bahwa akan ada waktunya Israel lebih memilih allah asing dan meninggalkan-Nya. Karena itu, Ia mengingatkan Israel bahwa penghukuman sungguh-sungguh akan terjadi tatkala mereka meninggalkan-Nya.

Saat hal itu terjadi, mereka akan mengalami penderitaan besar berupa pembuangan, perbudakan, dan kekurangan. Bahkan, karena penderitaan yang luar biasa, mereka akhirnya melakukan berbagai macam kejahatan demi bertahan hidup, seperti memakan anaknya sendiri (48-53). Mereka tidak akan mengalami damai sejahtera, terus hidup dalam kekhawatiran, dan direndahkan oleh bangsa lain (65-68). Semua itu terjadi karena mereka tidak mau tunduk kepada Allah, sekalipun mereka telah menerima berkat-Nya (47).

Bagai kacang lupa kulitnya, Israel bisa lupa bagaimana Tuhan telah menyelamatkan mereka dan memberkati mereka selama ini. Mereka lupa bahwa kenyamanan yang mereka nikmati adalah pemeliharaan Tuhan. Mereka berpikir bahwa semua itu adalah hasil usaha mereka, sehingga mereka bertindak sesuka hati, melawan perintah Tuhan, dan meninggalkan-Nya demi allah asing. Karena itu, Tuhan akan menghukum mereka, menindas mereka melalui bangsa-bangsa asing di sekitar mereka, supaya mereka sadar bahwa allah asing tidak dapat menyelamatkan mereka. Hanya Tuhan Allahlah yang hidup dan berkuasa.

Belajar dari pengalaman bangsa Israel, mari kita tidak mengulangi kedegilan dan kebodohan Israel dalam sejarah kelam itu dengan kita tidak meninggalkan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan sudah menyelamatkan kita dari kematian dan menunjukkan pemeliharaan-Nya. Bukankah rasa syukur, pengabdian yang tulus, dan kesetiaanlah yang layak diberikan kepada Dia, Allah yang hidup?

Kiranya setiap kita tidak menjadi seperti kacang yang lupa kulitnya dengan melupakan segala kebaikan Tuhan. Sebaliknya, mari kita menjadi hamba-Nya yang berlaku setia dengan sukacita sebab Ia adalah Allah yang hidup, Pemilik hidup kita dan Penyelamat kita. [STG]


No comments:

Post a Comment