Saturday 27 May 2023

Kunci Hidup Berhikmat

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Amsal 30:1-16
Setahun : 2 Tawarikh 21–24

Kunci Hidup Berhikmat
TB: Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku. | Amsal 30:1 (TB)



Sebagai manusia, kita harus mengakui bahwa begitu mudahnya kita tergoda dan terhasut oleh apa yang ada di sekeliling kita. Tanpa sadar kita dijebak oleh berbagai situasi dan kondisi hidup yang membuat kita menggunakan hikmat kita sendiri dan menjadi makin jauh dari Allah. Hal inilah yang disadari oleh Agur bin Yake dari Masa.

Dengan rendah hati Agur mengakui keterbatasan dirinya dalam hal pengertian dan hikmat. Ia merasa dirinya sebagai manusia paling bodoh karena tidak memiliki hikmat yang benar (2). Hikmat yang sejati berasal dari Allah Yang Mahakudus yang berkuasa dan berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya (3-4). Hikmat itu diberikan melalui firman-Nya yang kudus (5).

Di tengah situasi seperti ini, Agur memohon kepada Allah mengenai dua hal. Pertama, ia memohon untuk dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan (8a). Kedua, ia memohon untuk tidak diberikan baik kemiskinan maupun kekayaan (8b). Ia ingin hidup di dalam kejujuran dan kecukupan (9), yang berbeda dari hidup orang-orang lain yang dipenuhi dengan kutuk, keangkuhan, dan keserakahan (10-16).

Melalui amsal ini, Allah memperlihatkan betapa pentingnya hikmat, tepatnya bukan hikmat yang berasal dari manusia, melainkan dari Allah. Hikmat itu dianugerahkan kepada kita melalui firman-Nya. Jika kita menerimanya, hikmat itu akan membawa kita kepada kebenaran dan integritas hidup yang kekal.

Kerendahan hati menjadi kunci penting untuk hidup dalam hikmat Allah. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat menundukkan diri kita pada firman-Nya dan mengikuti pimpinan Roh Kudus. Hanya ketika kita jujur, kita dapat mengakui kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita

Layaknya pengamsal, kita pun rentan untuk tergoda dan terjebak oleh hikmat dunia ini. Mari dengan rendah hati kita akui kelemahan kita di hadapan Allah serta memohon kepada-Nya untuk menolong dan menuntun kita dalam hidup ini. Di tengah zaman yang penuh dengan kesombongan, mari kita berikan pengakuan bahwa hanya di dalam Tuhan kita dapat hidup berhikmat. [MAR]

Yohanes 14:16-17, 26

Kepada murid-murid-Nya, Yesus berjanji bahwa Ia akan meminta kepada Allah Bapa untuk memberikan parakletos yang akan menyertai mereka sampai selama-lamanya. Di dalam Alkitab Terjemahan Baru, kata parakletos diterjemahkan sebagai Penolong, Penghibur, dan Pengantara.

Parakletos itu adalah Roh Kebenaran. Dunia yang telah jatuh ke dalam dosa dan membenci kebenaran tidak akan mampu melihat dan mengenali-Nya. Maka, hanya mereka yang mengasihi Yesus sajalah yang mampu melihat dan mengenal Allah Bapa.


No comments:

Post a Comment