Thursday 6 January 2022

Arti Dirimu

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : 1 Raja-raja 16:8-34
Setahun : Kejadian 16-18

Arti Dirimu
TB: Dalam tahun kedua puluh enam zaman Asa, raja Yehuda, Ela, anak Baesa, menjadi raja atas Israel di Tirza. Ia memerintah dua tahun lamanya. | 1 Raja-raja 16:8 (TB)



Apa arti orang lain bagi Anda? Setiap relasi menyingkapkan makna orang lain bagi diri kita. Demikian juga Israel, kerajaannya rapuh. Rajanya berganti-ganti dalam waktu singkat. Bahkan ada raja yang menjabat hanya seminggu. Hal itu disebabkan oleh pola relasi yang rapuh. Orang tidak bisa memercayai sesama, bahkan keluarganya sendiri. Orang lain adalah pendukung atau penghalang tercapainya keinginan diri.

Ela mendapat perlakuan seperti yang ayahnya perbuat terhadap raja sebelumnya. Ela dibunuh oleh pegawainya, yaitu Zimri (8-10). Ela bukanlah raja yang baik, sebab ia memperlakukan tentaranya hanya sebagai alat kekuasaan.

Setelah menjadi raja, Zimri membunuh seluruh keluarga Baesa, seluruh laki-laki, juga kerabat dan teman-temannya (11). Mereka adalah penghalang dan ancaman baginya. Selanjutnya, Zimri dikudeta oleh Omri sebab pangkat Zimri lebih rendah ketimbang Omri (16). Pada saat itu, raja dipilih berdasarkan keturunan atau pemimpin tertinggi militer.

Selanjutnya, rakyat menjadi terbelah. Sebagian mendukung Tibni, yang lain mendukung Omri. Pertempuran terjadi, Tibni dan pengikutnya berhasil ditumpas sehingga Omri menjadi raja. Omri membuat ketentuan yang mengharuskan umat menyembah patung yang dibuat Yerobeam dan melarang mereka pergi ke Yerusalem untuk beribadah di Bait Suci.

Kelak, Ahab, anaknya menikah dengan Izebel yang menjadikan penyembahan Baal sebagai agama nasional. Agama ini memiliki kultus menjadikan anak kandung sebagai kurban persembahan untuk membujuk dewa mengabulkan permohonannya.

Tanpa sadar, pola itu juga diterapkan dalam relasi dengan Allah. Allah dijadikan pihak yang mengabulkan semua keinginan. Jelas bahwa pola relasi yang memperalat pihak lain itu sangat kerdil dan rapuh. Relasi seperti itu tak akan bertahan lama. Sebab ketulusan, pengorbanan, niat baik, pengabdian, rasa hormat, sikap mengutamakan orang lain, komitmen, dan kesetiaan, mustahil tumbuh di dalamnya. Apa pun yang kita bangun tidak akan kokoh tanpa relasi yang kokoh pula. [WTH]


No comments:

Post a Comment