Wednesday 12 January 2022

Taat Ikut Panggilan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : 1 Raja-raja 19:19-21
Setahun : Kejadian 34-36

Taat Ikut Panggilan
TB: Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya. | 1 Raja-raja 19:19 (TB)



Elisa, pemilik dua belas pasang lembu (19), tampaknya cukup berada dan mapan. Panggilan Tuhan menghampirinya ketika Elia melemparkan jubah kepadanya sebagai tanda otoritas kenabian.

Elisa lalu menyembelih pasangan lembunya sebagai tanda syukur dan membagikannya kepada para pekerjanya (21). Hal itu dilakukannya sebelum masuk ke pelayanan penuh waktu. Kemudian Elisa melangkah mengikuti Elia.

Berbagai kisah panggilan Tuhan tertulis di dalam Alkitab. Ada yang berusaha menolak seperti Musa, bahkan ada yang berusaha melarikan diri seperti Yunus. Namun, dalam kasus Elisa, yang ada hanya ketaatan. Cuma satu permintaannya, mencium ayah dan ibunya dulu (20) sebelum terjun sepenuhnya ke dalam pelayanan.

Kisah berbagai orang yang dipanggil ke dalam pelayanan sering penuh pergumulan. Ada pergulatan dengan diri sendiri, ada yang bergumul dengan keluarga dekat yang tidak bisa menerima. Dan ada pula yang harus bergulat dengan gereja yang memandang mereka sebagai penyesat, seperti yang dialami oleh Luther dan Calvin. Namun, respons yang benar akan panggilan Tuhan adalah taat dan melontarkan diri ke dalam pimpinan Tuhan.

Ketaatan bisa saja seringkas kisah Elisa, atau serumit kisah Musa atau Yunus. Setiap kita dipanggil dengan cara dan untuk misi yang unik. Setiap orang harus menjalani proses panggilannya sendiri. Ada yang bergumul keras untuk masuk ke seminari, tetapi ada yang justru harus pindah ke seminari lain karena perubahan arah dalam mencerna panggilan Tuhan.

Kisah panggilan Elisa memang terkesan lurus dan sederhana. Namun, kita semua tahu kesulitan meninggalkan hidup yang mapan. Sangat diperlukan keberanian untuk terjun ke dalam ketidakpastian. Terlebih lagi kalau harus menghadapi kekuasaan penindas seperti Ahab dan Izebel.

Ketika suara panggilan itu menghampiri kita. Ketika kita sudah selesai dengan kemapanan dan orang tua kita, semoga Tuhan menolong kita melangkah seperti Elisa, ikut dalam tuntunan Tuhan. [IHM]


No comments:

Post a Comment