Thursday 13 October 2022

Kalah Telak

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Wahyu 18:21-24
Setahun : Markus 1-3

Kalah Telak
TB: Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. | Wahyu 18:21 (TB)



Istilah kalah telak merujuk kepada keadaan di mana pihak yang ditaklukkan tidak lagi dapat melanjutkan pertandingan. Sejarah kehidupan adalah seperti sebuah ruas garis yang akan sampai ke ujungnya, bukan berputar seperti lingkaran. Apa yang akan terjadi pada titik akhir masa itu? Kemenangan atau kalah telak?

Kitab Wahyu menguraikan bagaimana akhir sejarah dunia akan menjadi momen di mana kejahatan akan mengalami kekalahan telak. Orang-orang kudus, para rasul dan para nabi, serta seluruh surga diajak untuk bersukacita atas kejatuhan Babel (20-24), yang menjadi lambang kejahatan. Kemenangan telak di pihak Tuhan. Pada saat itu, Tuhan Allah bertindak sebagai Hakim yang adil, dan berdiri untuk membela orang-orang kudus, yakni mereka yang mengikut Tuhan (24).

Dalam pewahyuan ini, malaikat Tuhan menyatakan tentang realita kehidupan yang akan selesai, dan bagaimana setiap orang akan bertanggung jawab kepada Tuhan. Tidak ada seorang pun yang akan luput dari penghakiman Allah yang adil, karena Allah tidak akan membiarkan para penyesat lepas dari palu keadilan (23). Itulah saat yang menyedihkan dan memedihkan bagi para pelaku kejahatan yang tidak memberikan kehidupannya kepada Tuhan karena segala keahlian manusia tidak akan dapat menyelamatkan dia (22).

Sebagai penggenapan Yesaya 14 dan 47, Wahyu 18 meneguhkan perkataan firman Tuhan yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama. Setiap titik sejarah hidup umat manusia merupakan penggenapan dari setiap hal yang sudah dikatakan Allah sebelumnya. Kita diingatkan untuk tunduk di bawah pemerintahan Allah.

Alangkah baiknya untuk bersandar pada kekuatan kebesaran Allah yang memberi kita jaminan dan topangan dalam menghadapi pergumulan tantangan kehidupan. Sejarah manusia adalah kesaksian akan karya tangan Allah yang merenda tenunan kehidupan yang membawa kemuliaan hanya bagi nama Tuhan. Ketika kita percaya kepada Allah, kita dipanggil untuk mengakui Allah sebagai penguasa sejarah kehidupan. [IBS]


No comments:

Post a Comment