Friday 7 October 2022

Tegas Menegakkan Kebenaran

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Wahyu 14:14-20
Setahun : Matius 15-17

Tegas Menegakkan Kebenaran
TB: Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. | Wahyu 14:14 (TB)



Seorang laki-laki uzur tampak ringkih. Gerakannya pelan dan bicaranya sedikit. Namun, begitu palu diketoknya tiga kali, nyatalah kuasanya. Sejumlah petugas segera menyeret tersangka ke penjara.

Yang jauh lebih agung dan dahsyat adalah Hakim dalam bacaan kita hari ini. Yesus Kristus duduk di takhta-Nya di atas awan-awan. Mahkota emas di kepala-Nya; sabit tajam berkilauan dalam genggaman-Nya. Ia menjalankan otoritas Raja sekaligus Hakim (14).

Sebagai Anak, Ia menerima mandat dari Allah Bapa untuk menuai (seperti yang disampaikan oleh seorang malaikat), sebab tuaian di bumi sudah masak (15-16). Seorang malaikat lain diutus untuk menuai pohon-pohon anggur karena buahnya sudah masak juga (17-20).

Kita teringat dengan perumpamaan-perumpamaan dualisme yang pernah diajarkan Yesus: gandum dan lalang, domba dan kambing, jalan yang sempit dan jalan yang lebar. Pada akhir zaman, kedua kelompok itu dipisahkan untuk menerima nasib yang berbeda. Namun, sampai saat itu, keduanya hidup berdampingan di dunia.

Kehidupan komunal di dunia sering kali mengaburkan persepsi orang-orang Kristen terhadap Tuhan. Lukisan-lukisan Yesus yang disajikan kepada kita umumnya menggambarkan sosok yang terlalu lembut, bahkan seperti ringkih. Akibatnya, banyak orang Kristen meremehkan hidup yang berintegritas. Sedikit dosa di sana-sini dianggap bukan masalah besar, karena Yesus itu "menyenangkan dan lemah". Kita lupa bahwa Ia adalah "singa dari Yehuda" (lih. Why. 5:5). Ia perkasa, garang, dan keras dalam menjalankan keadilan. Tidak ada ampun!

Camkanlah gambaran tentang Yesus yang berotoritas yang diperlihatkan oleh Kitab Wahyu. Persepsi yang benar mengarahkan kita untuk hidup dengan benar.

Mari kita perbarui komitmen untuk hidup dalam kebenaran. Seperti Yesus, kita pun harus tegas dalam menegakkan kebenaran. Tinggalkan segala kenikmatan dunia yang dapat membuat kita resah ketika berhadapan dengan sang Hakim yang agung nanti. [PHM]


No comments:

Post a Comment