Friday 17 February 2023

Ingin Bertahan Hidup Malah Menuju Maut

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : 2 Raja-raja 21
Setahun : Bilangan 10–11

Ingin Bertahan Hidup Malah Menuju Maut
TB: Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah. | 2 Raja-raja 21:1 (TB)



Raja Manasye menggantikan Hizkia, ayahnya, dan berkuasa selama 55 tahun, hampir dua kali lipat masa kekuasaan Hizkia. Dari lamanya berkuasa, tampaknya Manasye jauh lebih berhasil daripada ayahnya yang setia kepada Allah.

Alkitab menggambarkan Manasye sebagai raja yang jahat yang menyembah Baal dan Asyera (3, 7). Pada zaman kuno, penyembahan ilah lain selalu berhubungan dengan politik dan pengaruh kerajaan lain, dalam hal ini Asyur. Justru karena takluk pada Kerajaan Asyur, masa kekuasaan Manasye menjadi yang terpanjang dalam sejarah Yehuda. Bukankah ini keberhasilan?

Namun, vonis yang disampaikan nabi sangat jelas. Karena dosa dan kejahatannya, Allah membulatkan hati untuk menghancurkan Yerusalem dan Yehuda (10-16). Manasye termasuk sebagai raja yang paling jahat dalam sejarah Yehuda. Bahkan, seluruh kehancuran Yehuda dijelaskan Alkitab sebagai akibat dosa Manasye (2Raj 24:3). Jadi, keberhasilan di mata manusia bisa saja adalah kejahatan di mata Allah.

Suara nabi menusuk ke dalam realitas kehidupan. Keberhasilan, harta, dan kekuasaan, itulah yang dikejar Manasye. Dalam segala standar manusia, Manasye tampak berhasil. Takhta dan kekuasaannya berjaya selama puluhan tahun. Dunia melihat itu sebagai hasil permainan politik yang sangat licin dan hebat. Namun, suara nabi mengungkap ujung kematian dan kehancuran untuk Manasye dan Yehuda.

Vonis untuk Manasye bisa terkesan terlalu keras. Bukankah semua orang berusaha bertahan hidup? Pedagang berusaha untung, politisi berusaha menang, banyak orang ingin sukses dan kaya raya. Mungkinkah teguran nabi terlalu histeris?

Ikut Tuhan memang bukan soal keberhasilan, kekuasaan, dan kekayaan. Suara para nabi memang bukan untuk menenangkan, melainkan untuk membakar; sebab, salib Kristus adalah jalan yang dipilih Tuhan untuk keselamatan. Buat banyak orang, salib itu kebodohan dan kelemahan. Buat orang percaya, salib Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah. [IHM]


No comments:

Post a Comment