Wednesday 29 May 2024

Pertimbangkanlah Baik-baik

Sumber : alkitab.mobi



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : Kisah Para Rasul 5:26-42
Setahun : Nehemia 12-13

Pertimbangkanlah Baik-baik
TB: Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka. | Kisah Para Rasul 5:26 (TB)



Perihal mempertimbangkan dapat dikatakan sebagai seni logika sekaligus rasa. Untuk mencapai pertimbangan yang baik, logika dan rasa mesti selaras. Itulah titik pencapaian gerak energi yang mengalami ketenangan dan keseimbangan. Melalui pertimbangan baik dengan pengertian, keputusan yang diambil pun menjadi bijak.

Hari ini kita bisa belajar dari sesepuh Mahkamah Agama, seorang Farisi sekaligus ahli Taurat, namanya Gamaliel. Saat para pemuka Yahudi lainnya merasa sakit hati dan ingin menghabisi para rasul, Gamaliel paham bahwa energi orang-orang saat itu bergejolak. Bila tidak dikendalikan tentu akan menimbulkan bahaya.

Dengan berbekal segala pengalaman dan keilmuannya, Gamaliel mengajak mereka untuk berpikir secara logis. Bagaimana dengan kisah Teudas? Ia mengaku sebagai orang istimewa, tetapi begitu ia dibunuh kira-kira empat ratus orang pengikutnya tercerai-berai dan lenyap. Bagaimana dengan sejarah pemberontakan Yudas orang Galilea? Ketika ia tewas, para pengikutnya pun tercerai-berai. Atas dasar itu, Gamaliel mengajak mereka untuk membiarkan para rasul hidup, dengan pertimbangan: "... jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini ..." (38-39).

Dengan memadukan seni logika dan rasa, Gamaliel berhasil menenangkan hati dan gerak energi mereka. Hal yang pantas disyukuri adalah munculnya kesadaran baru, bahwa kekerasan, penganiayaan, hingga pembunuhan adalah hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, Sang Maha Pengasih. Bagaimanapun juga, demi berkembangnya peradaban, hadirnya para guru bijaksana mutlak diperlukan.

Gamaliel adalah contoh guru yang pantas dijadikan teladan. Selain matang dalam hal ilmu, ia juga bijaksana dalam pengalaman. Dengan memadukan keduanya lahirlah seni olah logika dan rasa, perpaduan yang melahirkan pertimbangan yang matang dan pasti baik. Dengan cara yang sama, begitulah kita sepatutnya mencari kehendak Allah. [SET]


 

No comments:

Post a Comment