Sunday 13 August 2023

Belajar dari Kesalahan

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : 1 Tawarikh 15:1-16:6
Setahun : Yesaya 64–66

Belajar dari Kesalahan
TB: Daud membuat bagi dirinya gedung-gedung di kota Daud, lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu. | 1 Tawarikh 15:1 (TB)



Niat baik yang disertai dengan cara yang tidak benar dan tidak diperkenan Tuhan adalah percuma. Tanpa penyertaan Tuhan, kegagalan menjadi hasil yang lumrah.

Upaya pertama Daud dan bangsa Israel untuk memindahkan tabut Allah dari Kiryat-Yearim gagal karena mereka melakukannya dengan cara yang salah. Kali ini Daud belajar dari kesalahan.

Dalam upaya kedua, Daud memastikan bahwa pemindahan tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke Yerusalem sesuai dengan ketetapan Tuhan (15:1-2). Ia mengumpulkan orang Lewi dengan para pemimpinnya beserta para imam. Ia meminta mereka untuk menguduskan diri sesuai perintah Tuhan, karena hanya orang Lewi yang boleh membawa tabut itu (15:12-14; lih. Ul. 10:8).

Suku Lewi adalah salah satu dari ke-12 suku Israel yang Tuhan pilih sebagai ganti anak sulung orang Israel, karena anak-anak sulung Israel harus dikhususkan menjadi kepunyaan Tuhan. Orang Lewi diberi tugas khusus untuk melayani di Kemah Suci dalam tugas-tugas peribadatan dan keimaman sampai selama-lamanya (lih. Bil. 3).

Maka dari itu, kita bisa mengerti bahwa berhasil atau tidaknya pemindahan tabut Allah sangat ditentukan oleh kehadiran orang-orang Lewi. Mereka bukan sekadar mengangkat tabut, tetapi juga mengiringi nyanyian, menunggu pintu gerbang, dan mempersembahkan kurban (15:16, 24; 16:1). Niat baik Daud untuk memindahkan tabut Allah, yang disertai dengan cara yang benar dan diperkenan Tuhan, akhirnya berhasil.

Dalam hidup ini kita pasti pernah melakukan kesalahan, entah satu kali atau malah berkali-kali. Bisa jadi kesalahan kita membuat kita gagal dalam menyembah Tuhan dan melakukan kebaikan yang ingin kita persembahkan kepada-Nya.

Bila situasi itu terjadi, janganlah kita berputus asa. Jadikanlah kesalahan dan kegagalan itu sebagai pembelajaran dan pengalaman iman untuk melangkah ke depan dalam terang hikmat Tuhan. Libatkanlah Tuhan dalam segala niat baik kita, agar kita dapat menikmati hadirat-Nya dengan penuh sukacita. [YWA]


No comments:

Post a Comment