Thursday 31 August 2023

Mengakhiri Hidup dengan Baik

Sumber : alkitab.mobi

 



RENUNGAN HARIAN
Bacaan : 1 Tawarikh 29:20-30
Setahun : Ratapan 3–5

Mengakhiri Hidup dengan Baik
TB: Kemudian berkatalah Daud kepada segenap jemaah itu: "Pujilah kiranya TUHAN, Allahmu!" Maka segenap jemaah itu memuji TUHAN, Allah nenek moyang mereka, kemudian mereka berlutut dan sujud kepada TUHAN dan kepada raja. | 1 Tawarikh 29:20 (TB)



Apakah Anda pernah merenungkan bagaimana Anda akan mengakhiri hidup? Tidak sedikit orang yang mengawali hidupnya dengan baik, tetapi mengakhirinya dengan buruk. Ada yang mengawali hidup sebagai orang Kristen, tetapi mengakhirinya dengan berada di luar Tuhan. Karena itu, akhir hidup menjadi bukti kesetiaan kita di hadapan Tuhan.

Pada akhir hidup dan masa pemerintahannya sebagai raja Israel, Daud tidak hanya penuh dengan kejayaan duniawi, tetapi juga penuh dengan kemuliaan Tuhan. Hal itu kita lihat jelas ketika ia mengajak seluruh umat Israel untuk memuji dan memuliakan Tuhan (20).

Sebagai manusia biasa, Daud tentu saja tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Namun, dari awal sampai akhir hidupnya, ia tetap memelihara relasi dengan Tuhan. Kehidupan Daud menunjukkan kepada kita betapa pentingnya bagi kita untuk senantiasa hidup di dalam Tuhan sampai akhir hidup kita.

Buah dari kehidupan Daud yang diakhiri dengan baik di dalam Tuhan adalah Tuhan membuat anaknya, Salomo, yang menggantikannya, menjadi raja yang luar biasa. Bahkan, Allah juga mengaruniakan kepada Salomo keagungan yang melebihi semua raja yang pernah ada (25). Selain itu, kita juga menyaksikan bagaimana Daud mengakhiri hidupnya dengan penuh kekayaan dan kemuliaan (28). Tentu saja, semua itu bersumber dari Tuhan dan dihasilkan dari hubungan spiritualnya dengan Tuhan yang tidak kandas.

Jika kita ingin mengakhiri hidup dengan baik seperti Daud, kita harus belajar untuk setia dalam mengikut Tuhan. Kita bisa mengawali hidup secara berbeda-beda, mungkin pada awalnya kita mengawali dengan baik atau mungkin juga dengan buruk. Namun, yang terpenting adalah kita mengakhirinya dalam kesetiaan dan ketaatan.

Oleh karena itu, sekarang ini, marilah kita memelihara hubungan dengan Tuhan, setia kepada firman-Nya, dan tetap beriman di tengah berbagai situasi, sampai akhirnya kita menyelesaikan segala sesuatu di dalam Tuhan. Hal ini tentu tidak mudah; karena itu, marilah kita berdoa supaya Tuhan memampukan kita menjadi pribadi yang setia. [ABL]


No comments:

Post a Comment